Indonesia Disebut Krisis Dokter Spesialis, Bagaimana di Bali?
Denpasar – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom menyebutkan, keberadaan dokter spesialis di Bali berdasarkan data profil kesehatan tahun 2023 telah memenuhi target.
Ia menerangkan, capaian rasio dokter pada tahun 2023 adalah 64,7 per 100.000 penduduk dengan target 11 per 100.000 penduduk. Sebaran dokter spesialis berdasarkan rasio tersebut telah merata di 9 kabupaten/kota se-Bali.
Kendati demikian, sambung Anom, khusus untuk spesialis 4 dasar dan 3 penunjang belum terpenuhi di semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik pemerintah.
“Secara keseluruhan data spesialis sudah mencukupi dan tersebar merata di 9 kab/kota, hanya spesialis 4 dasar dan 3 penunjang yang belum semua terpenuhi di RSUD pemerintah,” terangnya kepada Wacanabali.com, Sabtu (11/5/24).
Adapun dokter spesialis 4 dasar dan 3 penunjang yang dimaksud meliputi dokter spesialis anak, bedah, kandungan, penyakit dalam, radiologi, anastesi, dan patologi klinik.
Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo sebut Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Pihaknya mengakui, hal tersebut masih menjadi keluhan di sejumlah daerah.
“Selalu keluhan di daerah, utamanya di provinsi-provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada. Ini menjadi PR besar kita menurut saya, karena rasio dokter berbanding penduduk kita saya juga kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1000,” ungkapnya dikutip dari laman Sekretariat Kepresidenan, Selasa (7/5/24).
Lebih lanjut diungkapkan, Indonesia kini berada di peringkat 147 di dunia dan peringkat 9 di ASEAN terkait dengan minimnya jumlah dokter spesialis.
“Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten, kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialis yang tidak ada,” sambungnya.
Ia berharap, kedepan terdapat kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit-rumah sakit yang ada guna melahirkan lebih banyak dokter spesialis.
“Dua mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya, dengan standar-standar internasional,” ujar Mantan Gubernur Jakarta ini.
Diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya menyatakan, kini Indonesia memiliki 24 Fakultas Kedokteran dan 420 unit rumah sakit.
Reporter: Komang Ari

Tinggalkan Balasan