Balita 18 Bulan Hanyut di Saluran Irigasi Ditemukan Warga sudah Meninggal
Jembrana – Diduga terjatuh ke telabah (saluran irigasi) seorang balita 18 bulan ditemukan warga sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan mengambang di saluran irigasi Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat sore (17/5/24).
Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya korban ditemukan pertama oleh Ni Putu Dewi Budiartini, warga yang sedang mencuci di telabah di depan rumahnya.
“Dari keterangan saksi yang melihat pertama kali menceritakan tiba-tiba ada tangan seorang anak kecil yang menabrak kaki kiri dari arah utara dalam kondisi mengambang dan posisi tengadah, kemudian saksi langsung berteriak minta tolong. Selanjutnya datang saksi lainnya untuk mengangkat korban dan berupaya memberikan pertolongan pertama, namun sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,” jelasnya
Warga yang menemukan balita tersebut memberitahukan kejadian tersebut kepada orang tua korban. Korban ditemukan sekitar 300 meter dari rumah orang tuanya. Oleh orang tua korban langsung dilarikan ke Puskesmas 1 Mendoyo.
“Dari keterangan Tim Dokter Puskesmas 1 Mendoyo, korban tiba sekitar 17.00 Wita, dengan kondisi tubuh dan jari korban sudah membiru dan keluar busa dari hidung korban dan dinyatakan sudah meninggal dunia,” ungkap Kompol Artana.
Lebih lanjut Kompol Artana menjelaskan sebelum ditemukan hanyut di telabah, sekitar pukul 16.00 Wita korban diketahui atas nama I Ketut AP (18 bulan) bersama ibunya dan kakaknya berada di rumah. Saat itu ibu korban sedang menyapu dan menyiapkan peralatan mandi, sedangkan kakak korban melayani pembeli di warungnya.
“Sekitar 5 menitan, korban sudah tidak ada di halaman maupun di sekitar rumah. Upaya pencarian dilakukan namun korban tidak ditemukan. Kakak korban lalu memanggil ayahnya yang sedang berada di sawah dan memberitahukan kalau korban tidak ada di rumah. Ayah korban saat hendak pulang itulah diberitahukan warga ada penemuan seorang anak kecil hanyut di telabah,” beber Kompol Artana.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia

Tinggalkan Balasan