Jembrana – Sebuah pabrik produksi tedung Bali di Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana terbakar, Minggu (27/10/2024). Si jago merah tidak saja membakar bangunan namun juga semua perabotan dalam bangunan tersebut. akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp3 miliar.

Kapolsek Mendoyo, Kompol I Dewa Gede Artana membenarkan musibah kebakaran yang terjadi Minggu dini hari tersebut. Menurutnya musibah kebakaran menimpa sebuah pabrik produksi tedung (payung) milik I Komang Yudi Arsana (43) sekitar pukul 03.45 Wita.

Kompol Artana melanjutkan kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh saksi I Made Seta (52) yang merupakan karyawan pabrik tersebut. Saat itu, Made Seta terbangun sekitar pukul 03.30 Wita dan kemudian bermain handphone.

Baca Juga  IGN Shaskara "Tarung" Lagi, Siap Amankan Suara Golkar di Abiansemal

“Saksi yang merupakan karyawan pabrik tersebut mendengar suara ledakan dan tiba-tiba listrik padam, setelah dilakukan pengecekan, saksi sudah melihat kobaran api didalam pabrik,” ungkapnya.

Masih menurut Kompol Artana, saksi Made Seta kemudian berusaha untuk memadamkan api dengan selang air yang ada di gudang. Namun, api tak kunjung padam hingga stok air di tower habis. Saksi sempat menghubungi korban dan staf lainnya, namun tidak ada yang mengangkat sambungan telepon. Sehingga saksi langsung mendatangi rumah korban untuk memberitahukan kejadian tersebut.

“Setelah pemilik pabrik datang ke lokasi lalu menghubungi Damkar Jembrana. Diperkirakan sumber api tersebut berasal dari oven pemanas untuk mengeringkan kayu bahan utama dari produksi,” ujarnya.

Baca Juga  Golkar Bali Keberatan, Terkait Penolakan Tanda Tangan Saksi Paslon 3

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja kepada awak media mengatakan, begitu menerima laporan pihaknya menerjunkan 4 unit armada untuk menuju ke lokasi kejadian.

Budhi Atmaja menjelaskan kebakaran tersebut membakar bangunan dengan luas mencapai 25 meter x 40 meter. Tidak hanya bangunan, api juga meludeskan peralatan produksi berupa 18 mesin serut kayu dan bambu, kain tedung, hingga peralatan elektronik seperti 4 unit komputer hingga TV.

“Api akhirnya bisa dipadamkan setelah kurang lebih 3 jam penanganan, dengan menghabiskan air sebanyak 30.000 liter. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam musibah tersebut, namun korban dipastikan mengalami kerugian mencapai sekitar Rp3 miliar,” bebernya.

Baca Juga  Terdakwa Kasus Korupsi LPD Yehembang Kauh Titipkan Uang Pengganti ke Kejari Jembrana

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia