Denpasar – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan masalah sampah di Bali harus segera diatasi. Kata dia, apabila dibiarkan hingga puluhan tahun kedepan, bisa jadi melebihi ekosistem di laut Bali seperti ikan.

“Ada 600.000 ton (sampah) per hari. Bayangkan, berarti kan puluhan tahun lagi sampah lebih banyak daripada ikan di laut, apalagi plastik susah terurai,” ungkap Zulkifli Hasan usai melakukan aksi bersih-bersih sampah di pantai Kuta, Sabtu (4/1/2025).

Apabila itu terjadi, sambungnya, bisa berdampak terhadap kebutuhan pangan di Indonesia khususnya Bali.

“Nah ini kalau sampahnya tidak terurus maka sampah lebih banyak dari ikannya. Pangan itu kan ada protein. Protein itu ada ikan, ayam ada juga karbohidrat itu padi kacang-kacangan, dan lain-lain,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkab Badung Mulai Terapkan Sistem Parkir Nontunai di Pantai Kuta

Ia kemudian mengajak masyarakat untuk menerapkan sistem pemilahan sampah dari rumah. Menurutnya, sistem pemilahan sampah dari rumah harus jadi budaya.

“Jadi ini perlu budaya yang harus dibangun dari rumah. Kalau ada plastik dipisah, sampah yang lain dipisah. Harus tetap dimulai dari rumah, itu harus jadi budaya. Budaya kita, orang-perorangan, rumah tangga, lebih luas lagi kelompok, lebih luas lagi kelurahan, lebih luas lagi kecamatan dan seterusnya,” jelasnya.

Untuk pengelolaan sampah, Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah sudah mengkampayekan sistem ekonomi sirkular. Ia memastikan, apabila hal ini berjalan lancar maka akan menghasilkan sumber energi baru untuk kebutuhan listrik.

“Yang harus kita lakukan, kita kan sudah mengkampayekan ekonomi yang sirkular. Jadi masalah sampah tentunya kita harus kerjasama, kita bersihkan, bisa menghasilkan energi, energi kita pakai. Kira-kira itu tujuan kita. Ini kata kuncinya kerjasama,” pungkasnya.

Baca Juga  Enam Menteri Turun Tangan Bersihkan Sampah di Pantai Kuta

Reporter: Yulius N