Denpasar – Aktivis anti-korupsi asal Buleleng, Gede Angastia, kembali menyoroti dugaan keterlibatan Gede Sumarjaya Linggih (GSL) alias Demer dalam kasus korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) di Kementerian Kesehatan tahun 2020.

Menurutnya, aliran dana dari proyek tersebut merugikan negara ratusan miliar rupiah dan diduga mengalir ke pendirian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kubutambahan, yang belakangan disebut-sebut telah dijual kepada pengusaha berinisial R.

Angastia mengungkapkan bahwa Demer tercatat sebagai komisaris PT Energi Kita Indonesia (EKI) saat perusahaan tersebut mendapatkan proyek pengadaan APD senilai Rp3,3 triliun melalui penunjukan langsung.

“Berdasarkan akta perusahaan, Demer menjabat sebagai komisaris PT EKI dari Maret hingga Juni 2020, sebelum kemudian digantikan oleh anaknya, Agung Bagus Pratiksa Linggih, yang kini menjadi anggota DPRD Bali,” ungkap Angastia dalam keterangannya di Denpasar, Jumat (14/02/2025).

Baca Juga  Dugaan Korupsi APD Seret Anggota DPR Asal Bali, KPK Masih 'Gelap Mata'?

Menurutnya, dugaan aliran dana dari PT EKI ke proyek SPBE di Kubutambahan semakin menguat setelah muncul informasi bahwa fasilitas tersebut telah berpindah kepemilikan kepada pengusaha berinisial R.

“Ini perlu diselidiki lebih lanjut, apakah ada keterkaitan antara keuntungan dari proyek APD dan pembangunan SPBE ini,” tambahnya.

Angastia mendesak aparat penegak hukum untuk membuka kembali penyelidikan terkait kasus ini dan menelusuri lebih jauh jejak aliran dana yang merugikan negara.

“Jangan sampai uang rakyat justru dipakai untuk kepentingan pribadi dan bisnis keluarga,” tegasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (5/2/2025), GSL alias Demer membantah terlibat dalam kasus ini. Ia mengklaim sudah memberikan klarifikasi di berbagai kesempatan dan menyerahkan sepenuhnya kepada hukum dan karmaphala.

Baca Juga  Angastia Sebut Demer Jadi Komisaris PT EKI Diduga Rugikan Negara Ratusan Miliar

“Ini sudah lama, dan saya sudah jawab di berbagai media. Saya sama sekali tidak terlibat. Kalau ada yang berniat jahat, saya percaya mereka akan mendapat karmanya,” ujar GSL.