Denpasar – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mendorong upaya penanganan sampah di Denpasar.

Dirinya menegaskan pentingnya pendekatan komprehensif dalam menangani persoalan sampah.

“Nanti secara komprehensif kami mulai dari penyiapan tenaga untuk melakukan semacam penyuluhan, edukasi dan sebagai agent of change dalam rangka penanganan sampah,” ujarnya saat meninjau Pusat Daur Ulang (PDU) Padangsambian Kaja, Denpasar, Senin (24/3/25).

Lebih lanjut, Hanif Faisol, menekankan pengelolaan sampah berbasis sumber harus dioptimalkan. Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan sampah dapat terkelola dengan baik.

“Nah memang harus kita camkan bersama sesuai dengan Undang-Undang 18 tahun 2008 maka pengolahan sampah itu sepenuhnya tanggung jawab wali kota,” jelasnya.

Baca Juga  Gaji Sopir Truk DLHK Denpasar Naik Jadi Rp4 Juta, Berlaku Mulai April

Selain itu, ia menegaskan bahwa praktik pembuangan sampah ilegal (illegal dumping) tidak boleh terjadi.

“Sehingga tidak dibolehkan lagi ada illegal dumping, penumpukan sampah yang dikelola swasta tanpa arahan dari Pak Wali Kota,” sambungnya.

Khusus untuk sektor hotel, restoran, dan kafe (Horeka), ia mengimbau agar pengelolaan sampah yang dihasilkan menjadi tanggung jawab masing-masing pengelola usaha. “Sehingga Pak Wali Kota akan memberikan arahan-arahan, bimbingan dan kalau memang diperlukan ada penalti untuk memberikan efek jera,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyinggung bahwa persoalan sampah ditargetkan harus tuntas di bawah kepemimpinan Kabinet Prabowo Subianto.

“Perintah Bapak Presiden sampah ini harus selesai di Kabinet Merah Putih ini. Tidak boleh melebar sampai Kabinet berikutnya. Sehingga kolaborasi dengan semua lini wajib dilakukan,” terangnya.

Baca Juga  BTID Disebut Langgar Batas Kesucian Pura

Sementara itu, Wali Kota Denpasar menyebut bahwa kota ini menampung sekitar 1.000 ton sampah per hari.

Namun, dari jumlah tersebut, baru 200 ton yang dapat ditangani melalui 24 TPS3R yang tersedia

“Tapi kan masih ada 800 ton yang belum kami bisa selesaikan, rencana kami memang akan melaksanakan market sounding di dua TPST yang kami punya,” ucapnya.

Reporter: Komang Ari