Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmen untuk menghentikan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berbahan plastik di Provinsi Bali.

Ia bahkan mengatakan, dirinya siap menerima kritik tajam hingga bulliying (perundungan) dalam mewujudkan Bali yang bebas sampah plastik.

“Udah! Hentikan (produksi AMDK) itu, saya ga peduli, mau saya di-bully, ga ada urusan. Jadi saya akan memanggil semua produsen minuman kemasan plastik sekali pakai untuk tidak lagi memproduksi minuman itu. Jangan cari untung dengan menimbulkan beban masalah lingkungan dan biaya,” tegas Koster dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan Bali 2025-2030, Jumat (11/4/2025) di Kantor Gubernur Bali.

Koster bahkan berjanji akan lebih progesif mengeluarkan kebijakan tentang peredaran AMDK berbahan plastik. Dan tak segan-segan untuk menindak jika ada produsen yang melanggar.

Baca Juga  Koster Temui Airlangga, Lapor Tuntas Banjir Bali dan Desak Perpres Sampah Dipercepat

“Di periode ini akan kita lakukan lebih progresif lagi. Lebih keras lagi dan sudah diawali dengan penggunaan tumbler. Ada edarannya Pak Sekda, saya lihat sekda kabupaten/kota se-Bali sudah menerapkan sampai ke sekolah-sekolah, sampai ke desa-desa adat, sampai semua kegiatan itu sedapat mungkin tidak lagi pakai minuman kemasan plastik sekali pakai termasuk produk-produk kemasan plastik sekali pakai,” imbuhnya.

Koster menceritakan, kebijakannya sempat membuat geram produsen air minum kemasan dari Buleleng. Perusahaan itu juga berencana bertemu dengan Koster untuk membahasnya secara empat mata.

“Kemarin di Buleleng ada yang protes produsen air minuman, katanya mau audiensi sama saya, akan saya ladeni. Yang itu dilarang, ciptakan yang lain. Kan ada peluang bisnis baru. Jangan dong mau menawar apa yang dilarang. Ga bisa! Kali ini mohon maaf ndak bisa ditawar lagi, akan jalan terus,” urai Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng tersebut.

Baca Juga  DPRD Bali Sahkan Dua Raperda Strategis, Koster Apresiasi Dukungan Dewan

Koster menambahkan, “Tidak ada ampun. Jadi saya ga perlu takut lagi. Karena sudah di periode kedua kan ga maju lagi. Silahkan bully saya sepuas-puasnya kalau nggak suka.” ujarnya.

Koster juga telah membentuk tim percepatan yang menangani percepatan pelaksanaan penggunaan plastik sekali pakai.

“Dan anggotanya ini dari Dinas Lingkungan Hidup se-Bali, Perindag se-Bali karena ada industri, ada pasar, ini upaya mulai dikendalikan, minimum tas kresek enggak dipakai lagi. Dinas Kelautan dan Perikanan supaya menjaga lautnya, dan Kadis Pariwisata untuk hotel, pariwisata, semua,” tukas Ketua DPD PDIP Provinsi Bali tersebut.

 

Reporter: Yulius N