Denpasar – Para pemimpin aksi iklim dari berbagai daerah dan tingkat nasional akan berkumpul di Pekan Iklim Bali 2025: Titik Temu Ambisi dan Aksi Iklim, yang berlangsung 25-30 Agustus 2025 di Hotel Prime Plaza, Denpasar.

Acara akan dibuka oleh Gubernur Bali Wayan Koster, disusul pidato kunci Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq pada Forum Nasional dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono pada Forum Investasi Iklim.

Sejumlah tokoh yang akan hadir antara lain Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Deputi Bidang Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo A.A. Teguh Sambodo, Executive Director ViriyaENB Suzanty Sitorus, serta perwakilan pemerintah daerah, sektor swasta, dan komunitas.

Baca Juga  Pekan Iklim Bali: Dorong Kolaborasi, Inovasi dan Aksi

Anggota Dewan Pembina Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, Nirarta Samadhi, menegaskan pentingnya peran daerah dalam mitigasi perubahan iklim.

“Kepemimpinan daerah punya posisi kunci dalam mitigasi dampak perubahan iklim. Komitmen Bali untuk mencapai Emisi Nol Bersih pada 2045 bisa menjadi pemantik inspirasi baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujarnya, Jumat (15/8/25).

Sementara itu, Kepala Sekretariat Koalisi Bali Emisi Nol Bersih Sofwan Hakim, menekankan bahwa forum ini akan membuka ruang diskusi strategis sekaligus menampilkan solusi berbasis komunitas.

“Melalui Pekan Iklim Bali 2025, kami ingin mempertemukan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk membangun mekanisme pendanaan mandiri yang dimiliki secara lokal, dengan landasan regulasi yang kuat,” jelasnya.

Baca Juga  Sebut Selaras dengan Regulasi yang Sudah Ada, Pemprov Dukung Pelaksanaan Pekan Iklim Bali 2025

Pekan Iklim Bali 2025 akan menghadirkan empat rangkaian utama: Forum Nasional (25 Agustus), Jelajah Inovasi (26–27 Agustus), Forum Investasi Iklim (28 Agustus), dan Pasar Rakyat (30 Agustus). Diskusi akan berfokus pada kepemimpinan daerah, solusi rendah emisi, pendekatan akar rumput, kewirausahaan berkelanjutan, serta pembiayaan hijau.