Jembrana – Kasus positif rabies masih tergolong tinggi di Jembrana. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana mencatat terjadi 96 kasus gigitan positif rabies sepanjang tahun 2025. Kecamatan Mendoyo menyumbang kasus positif rabies terbanyak.

Data tersebut akumulasi di tahun 2025 (Januari-15 September 2025), berdasarkan data Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, ke 96 kasus positif rabies pada hewan tersebar di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Jembrana.

Kecamatan Mendoyo terjadi 49 kasus, di Kecamatan Jembrana tercatat 18 kasus, Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara masing-masing 10 kasus, sedangkan di Kecamatan Pekutatan terjadi 9 kasus positif.

Baca Juga  TNI-Polri Jaga Ketat Pleno Jembrana

“Kasus hewan positif rabies terjadi di semua kecamatan, dimana yang terbanyak ditemukan di Kecamatan Mendoyo dan paling sedikit di Kecamatan Pekutatan,” ungkap Kepala Bidang Keswan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta saat dikonfirmasi Rabu (24/09/25).

Lanjut Sugiarta, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat serta menggelar vaksinasi rabies. Pentingnya kesadaran masyarakat terutama bagi yang memelihara Hewan Penular Rabies (HPR) untuk melakukan vaksianasi secara rutin.

“Kami terus melakukan upaya penanganan melalui program vaksinasi massal pada hewan penular rabies dan vaksinasi selektif jika terjadi kasus gigitan positif rabies,” imbuhnya.

Dengan angka kasus yang cukup tinggi, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika mengalami gigitan hewan, terutama anjing, kucing, maupun kera. Semakin cepat pelaporan semakin cepat upaya penanganan, saat ini sudah ada tim Tisira (Tim Siaga Rabies) di setiap dasa.

Baca Juga  Tuntut Kejelasan TPP, Puskesmas di Jembrana Tunda Pengiriman Laporan ke Dinkes

“Jangan menunda, segera periksa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Segera laporkan kasus gigitan kepada petugas lapangan bisa melalui kepala kewilayahan atau menghubungi tim Tisira,” pungkasnya.

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia