Klungkung – Rencana Pemerintah Kabupaten Klungkung membangun pelabuhan barang di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan akan segera terealisasi. Kehadiran pelabuhan ini diharapkan dapat menekan angka inflasi di Pulau Nusa Penida.

Kesiapan pembangunan pelabuhan ini ditandai dengan keseriusan pemerintah mencari lokasi lahan pembangunan. Dari hasil pencarian didapat calon lokasi pelabuhan yaitu di tanah Pemprov Bali yang saat ini digunakan sebagai Balai Benih Udang Galah (BBUG).

Bupati Klungkung Mase Satria mengungkapkan pembangunan seluruh pelabuhan barang akan dilakukan oleh investor swasta. Menurutnya, keterbatasan anggaran pemerintah menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan infrastruktur.

“Saat ini, pemerintah daerah terbebani dengan pengeluaran besar, termasuk gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K),”katanya.

Baca Juga  Made Satria Bersama Keluarga Sudah Sosial Sebelum ke Politik

Meski demikian tambah Bupati Satria, pengelolaan pelabuhan akan dilakukan secara bersama-sama antara swasta dan pemerintah.

“Agar Pemerintah Kabupaten Klungkung bisa memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD),” terangnya.

Lebih lanjut, Bupati Satria mengatakan alasan utama pembangunan pelabuhan adalah menekan inflasi di Nusa Penida. Saat ini, harga barang di wilayah tersebut jauh lebih mahal dibandingkan di Bali daratan.

“Sebagai gambaran permasalahan, bahwa harga semen di Bali hanya Rp 68 ribu hingga 72 ribu rupiah per sak, tetapi di Nusa Penida bisa mencapai 100 ribu rupiah. Padahal, penghasilan masyarakat di sana tidak berbeda jauh dengan di Klungkung daratan,” jelas Made Satria.

Bupati Satria mengatakan distribusi barang ke Nusa Penida saat ini mengalami kendala besar karena penyeberangan melalui Padang Bai dinilai kurang optimal.

Baca Juga  Made Satria Paparkan Potensi Nusa Penida Buat PAD Klungkung

“Truk yang membawa barang harus antre hingga sebulan untuk bisa masuk ke kapal Roro. Ini menyebabkan biaya pengangkutan melonjak drastis hingga 10 juta rupiah per truk. Bayangkan jika yang diangkut adalah pasir, berapa harga jualnya nanti?” terangnya Made Satria.

Berdasarkan desain yang telah disusun, pelabuhan barang ini akan mampu menampung bongkar muat kapal jenis ferry dan roro.

Dengan kapasitas tersebut, pelabuhan tidak hanya melayani penyeberangan ke Nusa Penida, tetapi juga distribusi barang ke wilayah lain seperti Lombok dan Banyuwangi.