Denpasar – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengunjungi Universitas Udayana (Unud), Jumat (24/10/25).

Kunjungan ini dilakukan menyusul peristiwa kematian mahasiswa Unud berinisial TAS (22), yang memantik perhatian publik.

“Saya datang kesini artinya pemerintah mendengarkan semua dinamika kehidupan masyarakat, seluruh instrumen, seluruh media, termasuk media sosial,” ucapnya.

Pigai mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan pihak kampus beserta kepolisian untuk mendalami penyebab kematian TAS.

Ia menyebut ada dua peristiwa yang tengah disorot, yakni kematian TAS dan ucapan nir-empati dari sejumlah mahasiswa Unud yang tersebar luas di media sosial.

Banyak pihak berasumsi bahwa perundungan menjadi salah satu faktor TAS mengakhiri hidupnya. Namun demikian, Pigai menegaskan hal itu tengah didalami pihak kepolisian.

Baca Juga  Satgas Unud Mulai Usut Dalang Kematian Timothy yang Diduga Korban Bullying

“Apakah kedua peristiwa itu saling berkaitan atau tidak, hanya kepolisian yang dapat menentukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pigai meminta aparat kepolisian menuntaskan proses hukum secara menyeluruh.

“Saya sudah meminta aparat kepolisian harus benar-benar menyelesaikan (kasus ini). Saat ini penyelidikan dilakukan dengan dua pendekatan yakni konvensional dan scientific investigation,” kata dia.