Denpasar – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mendorong desa adat untuk menyediakan teba modern di masing-masing wilayah sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah berbasis sumber.

Jaya Negara menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan desa adat agar program pengelolaan sampah dapat berjalan optimal. 

Ia menilai, penyediaan teba modern dapat dilakukan di sejumlah titik strategis, seperti lingkungan Pura Desa maupun Pura Kahyangan.

“Tentunya jika gerakan ini dilakukan secara masif maka kita akan dapat melakukan penanganan sampah,” ucapnya dalam acara Paruman (pertemuan) Madya Majelis Desa Adat (MDA) Bali Tingkat Kota Denpasar Tahun 2025 yang dilaksanakan di Gedung Santi Graha, pada Minggu (14/12/25). 

Baca Juga  Pemkot Denpasar Kembali Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

Menurutnya, teba modern tidak hanya berfungsi untuk mengolah sampah organik menjadi kompos alami, tetapi juga berperan sebagai sumur resapan air hujan yang dapat membantu mencegah banjir serta menjaga cadangan air tanah.

“Meski teba modern ini kecil, namun jika masing-masing desa adat memiliki 10 Teba modern, maka akan ada 350 teba modern yang tersedia. Jumlah ini tentunya saya rasa akan dapat mengurangi sampah,” ujarnya lagi. 

Sementara itu, Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Asmara Putra menyatakan, MDA Bali memiliki komitmen kuat untuk mendukung kebijakan pemerintah daerah, termasuk dalam penanganan persoalan sampah.

Sebagai mitra pemerintah, MDA Bali, kata dia, akan terus bersinergi dalam menyukseskan berbagai program daerah demi menjaga Bali tetap ajeg dan lestari.

Baca Juga  Pemerintah Kota Denpasar Lantik Enam Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

“Kami terus berupaya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, demi menjaga Bali agar tetap ajeg dan lestari,” ungkapnya