Kerobokan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan sukses menggelar seremoni penutupan Pelatihan Pembinaan Kemandirian Tahun Anggaran (T.A) 2025 pada Selasa (23/12). Sebanyak 44 warga binaan dinyatakan lulus setelah mengikuti serangkaian pelatihan intensif yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali serta UPTD BLK IP Provinsi Bali. Kehadiran para pejabat lintas instansi ini mempertegas bahwa sinergi pemerintah sangat krusial dalam mencetak warga binaan yang memiliki daya saing dan siap pakai di dunia kerja.

Dalam momentum penyerahan sertifikat secara simbolis, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kerobokan, Hudi Ismono, menyampaikan pesan mendalam bagi para peserta. Beliau menekankan bahwa jeruji besi hanyalah pembatas ruang gerak, bukan pembatas kreativitas. “Keterampilan yang kalian genggam hari ini adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah. Jadikan sertifikat ini sebagai bukti bahwa di dalam keterbatasan, kalian mampu melahirkan keahlian yang bermartabat bagi masyarakat,” tegas Hudi Ismono di hadapan para peserta dan instruktur pelatihan.

Baca Juga  Lapas Kerobokan Gandeng Bank BRI Renon, Dukung Kemandirian Warga Binaan Melalui BRI Expo

Acara ditutup dengan penuh haru melalui pemutaran video kilas balik yang merekam perjalanan transformasi para warga binaan dari awal pelatihan hingga mahir di bidangnya masing-masing. Melalui pemberian sertifikat kompetensi ini, Lapas Kelas IIA Kerobokan berharap angka residivisme dapat ditekan karena para mantan narapidana nantinya memiliki modal keahlian untuk berdikari secara ekonomi. Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan doa bersama, menandai babak baru bagi para peserta untuk terus berkarya di bawah pembinaan Lapas Kerobokan.
(Humas Lapas/Humas L’Krobo)