Denpasar – Masyarakat Bali hari ini, Rabu (3/05/23) merayakan hari budha cemeng klawu atau dikenal sebagai hari budha wage klawu, yang jatuh setiap 210 hari sekali. Bagi umat Hindu, pemujaan hari suci ini  diperuntukkan kepada Ida Bhatara Rambut Sedana guna memohon kelancaran rezeki.

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar Made Arka menjelaskan dalam setiap pamerajan (tempat ibadah umat Hindu) rumah pasti ada pelinggih (bangunan) Rambut Sedana dipuja untuk kehidupan dalam konsep mengatur keuangan.

“Dalam filosofi umat Hindu Ida Bhatara Rambut Sedana dipuja sebagai Dewa Kemakmuran, Kemurnian serta Kedermawanan. Serta dipercaya sebagai Dewa yang menganugerahkan kekayaan bagi umatnya,” terangnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Baca Juga  Tak Boleh Transaksi saat Budha Wage Klawu, Ini Penjelasan PHDI

Lebih lanjut Made Arka mengatakan perayaan hari budha wage klawu sebagai perputaran dana, di mana antar-umat Hindu saling membantu karena melakukan transaksi dalam mempersiapkan sarana upakara. “Dalam pelaksanaan hari raya ini akan ada perputaran ekonomi di mana kita berbelanja pada umat yang berjualan, otomatis saling membantu,” paparnya.

Dilihat dari unsur katanya sendiri, Sri Sedana terdiri dari dua kata yang memiliki artinya masing-masing. “Sri memiliki arti beras dan Sedana memiliki arti nafkah,” katanya. 

Piodalan atau perayaan Rambut Sedana dilakukan mulai dari rumah tangga sampai pura di lingkungan desa adat. Bahkan Pura Besakih sebagai pura terbesar dan pusat peradaban pura-pura di Bali memiliki yang namanya Pura Rambut Sedana, dikenal sebagai hulu (pusat) dari pelinggih Rambut Sedana dari seluruh Bali.

Baca Juga  Tak Boleh Transaksi saat Budha Wage Klawu, Ini Penjelasan PHDI

Perayaan budha cemeng klawu, kata Made Arka, juga sebagai refleksi kita umat sedharma untuk tidak menghamburkan uang. “Kita merenungi bagaimana cara mengelola uang dalam hari raya ini dan memberikan apresiasi pada uang pada saat perayaan budha cemeng klawu,” pungkasnya.

Dilansir dari youtube Hindunesia Channel bahwa di setiap pasar di Bali memiliki pelinggih Rambut Sedana atau Ratu Melanting yang setiap hari raya budha cemeng klawu akan dihaturkan sesajen oleh para pedagang di pasar, guna mengungkapkan rasa syukur mereka atas rezeki yang didapatkan.

Selain para pedagang di pasar, budha cemeng klawu juga dirayakan oleh para pelaku usaha dan setiap perusahaan yang mengalirkan dana seperti bank dan pegadaian dan pada setiap tempat  penyimpanan uang diberikan sesajen sebagai rasa syukur kepada Ida Bhatara Sri Sedana atas pemberian anugerahnya.

Baca Juga  Tak Boleh Transaksi saat Budha Wage Klawu, Ini Penjelasan PHDI

Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ngurah Dibia