Denpasar – Kasus klinik aborsi yang viral di kawasan Dalung mendapatkan tanggapan di kalangan masyarakat luas, salah satunya adalah ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) kota Denpasar, I Gusti Putu Mahardika atau yang kerap disapa Guswah.

“Cukup menyedihkan melihat berita akhir ini yang memberitakan Praktik aborsi ilegal yang diduga dilakukan seorang dokter gigi di Bali, dengan total mencapai ribuan pasien,” katanya, Rabu (24/05/23).

Lebih lanjut Guswah menyampaikan bahwa dirinya mengecam praktik aborsi tersebut. “Saya rasa hal ini ada dua hal mendasar yang mempengaruhi pertama dari segi pendidikan kita kedua soal regulasi,” imbuhnya.

Selain hal yang disampaikan di atas Guswah menyinggung bahwa pendidikan moral bagi pelajar sudah berkurang.

Baca Juga  PHDI: Jangan Sampai Aborsi Jadi Industri

“Pendidikan moral kita hari ini saya merasa sedikit berkurang, beberapa mata pelajaran budi pekerti dalam praktiknya yang seolah olah tidak di prioritaskan dalam kurikulum. Sehingga begitu banyak orang pintar yang defisit moral.”

“Kedua soal regulasi, saya rasa perlu rasanya tindakan aborsi itu diatur secara khusus baik dalam undang-undang maupun aturan di bawahnya, agar jelas dan tindakan seperti itu tidak terjadi lagi,” jelasnya.

Selain itu, generasi muda zaman sekarang, katanya, harus diberikan pendidikan seksual agar lebih paham mengenai resiko jika melakukan aborsi.

“Selama ini edukasi seksual masih dianggap tabu dalam masyarakat. Semoga setelah kasus ini terbongkar jangan sampai menganggap edukasi seksual sebagai hal yang tabu,” tutupnya.

Baca Juga  Kasus Aborsi Ilegal, Ini Tanggapan Ahli Lontar

Reporter: Dewa Fathur