Denpasar – Setiap anak tentunya terlahir dengan potensi yang beragam. Kendati demikian, hal ihwal melanjutkan pendidikan, orangtua kerap kali memiliki persepsi yang keliru dalam memetakan potensi anak.

Menanggapi hal itu, Psikolog Pendidikan Nyoman Wiraadi Tria Ariani, M. Psi menyebutkan, setiap orangtua semestinya tidak memaksa anak dalam proses menentukan sekolah.

“Nah perlu menjadi renungan, tujuan orangtua menyekolahkan anak itu seperti apa? Kalau semisalnya orangtua memaksakan harapan atau kehendaknya kepada anak tentu tidak baik, anak akan menjadi terpaksa,” ujarnya saat diwawancarai, Sabtu (17/6/23).

Senada dengan hal tersebut, Koordinator Komunitas Guru Penggerak Kota Denpasar I Ketut Budiarsa, M.Pd menyebutkan, orangtua tak jarang beranggapan bahwa keberadaan sekolah negeri lebih baik tinimbang sekolah swasta. Sehingga, anak kemudian dipaksa untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri.

Baca Juga  Sopir Logistik Bali Protes Rencana Kenaikan Tarif Pelabuhan

“Animo yang besar ke sekolah negeri membuat orangtua atau masyarakat memilih berbagai usaha atau cara agar anaknya diterima di Sekolah negeri,” ungkapnya

Pihaknya menambahkan, semestinya perihal pendidikan tidak serta-merta dibebankan sepenuhnya pada Proses Belajar Mengajar (PBM) di Sekolah.

“Tanggung jawab pendidikan tidak bisa diserahkan serta merta kepada sekolah, perlu perhatian serius juga dari orangtua, masyarakat baik pemerintah maupun swasta,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari

Editor: Ngurah Dibia