Polemik WNA Jadi Instruktur Yoga: SDM Lokal Kendala Bahasa Asing
Denpasar – Pelaku Pariwisata I Made Gunarta mengatakan peminat yoga di Bali kian merebak, namun instruktur yoga lokal kerap terkendala kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi pangsa pasar.
Terlebih kini, Bali sebagai wellness tourism berfokus pada peningkatan kesejahteraan pribadi yang melibatkan aspek fisik, mental, spiritual hingga lingkungan.
“Kita banyak sekali punya potensi penekun yoga yang ilmunya bagus tetapi kadangkala terkendala sistem komunikasi atau sistem mengajar,” ungkap pemilik Yoga Barn Ubud ini kepada wacanabali.com, Minggu (2/7/23).
Ia menambahkan, diperlukan peningkatan kapasitas bagi praktisi yoga.
“Pada akhirnya yang dicari memang orang-orang yang bisa memberikan kenyamanan dan kualitas kepada pengikut yoga yang ada di Bali,” tambahnya.
Sementara itu, Akademisi Yoga dan Kesehatan I Made Dwitayasa menerangkan diperlukan regulasi yang jelas dalam menaungi aktivitas yoga di Bali.
“Supaya tidak wisatawan asing yang dominan memberikan pelatihan yoga. Sebenarnya kita punya kualitas SDM yang mumpuni (di bidang yoga, red) tetapi masih perlu dipersiapkan kesiapan regulasi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/6/23).
Kata dia, diperlukan lembaga resmi sebagai wadah persatuan bagi seluruh komponen yang terlibat dalam ranah ini.
“Para praktisi yoga yang ada di Bali harus bergabung menjadi perkumpulan lalu regulasi kita buat bersama-sama,” tandasnya.
Reporter: Komang Ary
Editor: Ady Gama

Tinggalkan Balasan