Denpasar – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar membubarkan geng remaja “Bajing Kids”. Pernyataan itu disampaikan Kapolresta Denpasar, Kombespol Bambang Yugo Pamungkas usai memanggil dan memberi pembinaan para remaja anggota geng itu di Mapolresta Denpasar, Jumat (21/7/23).

Yugo juga mengatakan akan menggiatkan pengawasan melalui polisi banjar agar hal serupa tidak terjadi lagi. Langkah ini diambil menyikapi pasca-video pesta miras dan aksi kekerasan remaja-remaja geng ini beredar luas.

“Anggota geng sudah dipanggil guna diberikan pembinaan, untuk menyelesaikan persoalan ini. Mereka juga membuat pernyataan bersedia tidak berhubungan lagi dengan geng tersebut serta bersepakat untuk dibubarkan,” ucap Yugo di Mapolresta Denpasar, Jumat (21/7/23).

“Anak-anak ini kan aktivitasnya diluar jam pelajaran, jadi nanti akan ada sosialisasi dan pengawasan dari polisi banjar serta desa adat dan orang tua agar hal serupa tidak terjadi lagi,” imbuhnya.

Baca Juga  Tragis! Wisatawan Asal Jakarta Tewas Terseret Ombak Pantai Double-Six

Menurut Yugo aksi remaja-remaja itu murni aktualisasi diri bukan untuk melakukan aksi kriminal. “Ini murni aktualisasi diri agar terlihat sebagai geng terkuat di sekolahnya adapun vila tempat kejadian mereka sewa dengan uang sendiri,” ungkap yugo.

Terkait video yang beredar di sosial media Yugo menjelaskan dibuat dalam rangka perekrutan anggota dan ketua baru.
“Itu video di sebuah vila yang mereka sewa sendiri, serta kegiatan tersebut dalam rangka pemilihan ketua baru mereka,” tutup Yugo.

Sementara Kepala dinas pendidikan Denpasar Anak Agung Gede Wiratama yang dipanggil untuk ikut memberi pembinaan menyampaikan agar orang tua berperan aktif mengawasi anak mereka.

“Seperti disampaikan Pak Kapolres tadi anak-nak tersebut agar diawasi oleh orang tuanya, karena di sekolah hanya 7 jam per hari jadi guru harus dibantu untuk mengawasi,” ucapnya.

Baca Juga  Bali Makin Marak Narkoba, Sebulan Polisi Ringkus 35 Orang Pengedar

Lebih lanjut Agung Wiratama akan memanggil semua kepala sekolah di Denpasar agar hal serupa tidak terjadi lagi. “Senin akan ada pemanggilan kepala sekolah di Denpasar untuk memberikan pengarahan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tambahnya.

Dirinya menyampaikan bahwa dalam kasus ini tidak akan ada pemecatan terhadap siswa yang terlibat. “Kita mengedepankan pembinaan dalam kasus ini jadi kita berikan penyuluhan serta pembinaan bukan membinasakan masa depan mereka,” tutupnya.

Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ady Irawan