Pendidikan Kesehatan Reproduksi Diharap Percepat Pangkas Angka ‘Stunting’
Denpasar – Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Kota Denpasar Cynthia Febriani, S.IP, SH, MH menyebutkan, pencegahan stunting harus dilakukan melalui pemberian edukasi Kesehatan Reproduksi (Kespro) terhadap peserta didik di setiap sekolah.
“Kespro ini juga harus disampaikan oleh orang tua kepada anaknya, jadi anak-anak tidak hanya mengetahuinya dari media sosial,” sebutnya kepada Wacanabali.com, Rabu (30/8/23).
Pendidikan Kespro dinilai efektif untuk melahirkan remaja yang berdaya sehingga, nantinya remaja menjadi pribadi yang sehat dan bertanggung jawab atas kesehatan dirinya termasuk dalam mempersiapkan pernikahan dan upaya pencegahan stunting.
Seperti diketahui stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Dampak jangka panjangnya adalah kesulitan belajar.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih, MFor, MARS menerangkan, stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni praktik pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses makanan bergizi, layanan kesehatan yang terbatas hingga kurangnya akses air bersih.
“Stunting bersifat multidimensional (terjadi akibat banyak faktor, red) sangat ditentukan oleh 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Walaupun berat bayi saat dilahirkan normal namun jika 1000 HPK-nya tidak baik, maka juga dapat berpotensi mengalami stunting,” ujarnya saat Workshop Pelayanan Kesehatan Reproduksi Catin dan KB di Denpasar, Senin (5/6/2023).
Lebih lanjut dipaparkan, stunting berdampak pada penurunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Dampak jangka pendeknya berupa terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme tubuh. Sedangkan, dampak jangka panjangnya berupa penurunan kemampuan kognitif, kekebalan tubuh serta meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung,” tandasnya.
Reporter: Komang Ari
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan