Denpasar – Wayan Setiawan, salah satu pengamat sosial di Bali mengatakan polemik leak yang diributkan di kalangan masyarakat akhir-akhir ini, hanya sebuah dongeng belaka. Pasalnya, tidak pernah dilihat bukti nyata keberadaannya.

“Itu (leak, red) cuma dongeng belaka, itu hal yang tidak pernah ada saya tidak pernah melihat bangke (mayat, red) yang saya pernah lihat bangke balian (mayat dukun, red),” ujarnya kepada wacanabali.com, Sabtu (2/9/23).

Leak sendiri dalam mitologi Bali adalah jelmaan manusia yang menguasai sebuah ilmu bernama Aji Pengeleakan. Konon pengamal ilmu tersebut dapat mengubah wujudnya menjadi berbagai bentuk tergantung tingkat kesaktian level dalam ilmu tersebut.

Lebih lanjut, Wayan Setiawan menyampaikan jika leak memang benar ada, maka silahkan tunjukkan kemampuannya tersebut. Bahkan ia menantang dan mengaku siap diserang dan menjadi korban sekalipun, jika leak benar adanya.

Baca Juga  Wayan Setiawan: Jangan Perdaya Masyarakat Dengan Politik Bansos

“Ayo kalau bukan dongeng tunjukkan di depan saya, lakukan pembuktian supaya tidak ribut, jangan takut-takuti masyarakat. Ayo lakukan pembuktian saya siap menjadi tumbal, silahkan serang saya dengan ilmu yang dimiliki, buat Wayan Setiawan bah (tumbang, red),” tantangnya.

Bahkan pria asal Desa Bongkasa, Abiansemal Badung tersebut mengajak masyarakat di Bali agar tidak mau dibodohi oleh oknum balian yang mengaku sakti.

“Jangan mau dibodohi dan ditakut-takuti, sakit sedikit datang ke balian nanti dikatakan ada saudara yang membuat sakit kita masyarakat Bali sudah sedikit jangan mau diadu domba,” tutupnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah praktisi seni dan akademisi filsafat Hindu Dr Komang Indra Wirawan menjelaskan bahwa ajaran leak tersebut adalah ajaran yang pingit atau sakral.

Baca Juga  Ini Makna Dewasa Ayu dalam Upacara Agama Di Bali

“Ajaran leak merupakan ajaran sakral tidak bisa dipertontonkan di depan umum seperti itu,” terang Komang Gases, panggilan akrabnya.

Ia menambahkan pada saat seseorang mengaku dirinya sakti dan bisa menerapkan ilmu tersebut sudah pasti ilmu tersebut akan lenyap.

“Begini ilmu tersebut merupakan ajaran yang membuat kita menahan diri, jadi tidak akan ada orang yang berilmu akan mempertontonkan ilmunya sembarangan,” tambah pria asal Sesetan, Denpasar Selatan tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa ilmu leak tersebut juga dapat dirasakan melalui sifat manusia itu sendiri.

Leak juga ada dalam diri kita saat kita (manusia, red) bersikap tidak baik suka mencemooh seseorang suka menjelekan seseorang, itu juga disebut leak,” tegasnya.

Baca Juga  Suara Kembang Kempis, Wayan Setiawan Datangi KPU Bali

Dirinya juga menambahkan jangan melakukan tindakan yang arogan, karena Agama Hindu mengenal konsep karma.

“Jangan ajewera (arogan, red) karena kita mengenal konsep karma ini bukan menakut-nakuti, memang sekarang kita merasa hal itu tidak nyata, tapi nanti jika sudah karmanya bisa anak atau cucu yang merasakan akibatnya,” tambahnya.

Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ady Irawan