Denpasar – Merayakan hari jadinya (HUT) ke-4 dan Hari Pangan Sedunia Pengurus Wilayah Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali meresmikan Pusat Edukasi Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali di Jl. Gunung Soputan 88X, Denpasar Barat, Bali, Minggu (22/20/23).

Dihadiri langsung Pj. Gubrnur Bali yang diwakili oleh Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali, I Made Teja.

Ketua Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali, Ir. K. Rawi Adnyani menyampaikan komunitas Eco Enzyme Nusantara merupakan komunitas yang peduli terhadap isu-isu lingkungan. Utamanya sampah dengan berbagai macam problematikanya seperti pencemaran tanah, air dan udara, emisi karbon, pemanasan global dan lain sebagainya yang sangat memerlukan perhatian dari seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga  Sepuluh Tahun Tata Kota Mangupura Badung Jalan di Tempat

Sebagai langkah nyata dan upaya terus menerus melalukan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat luas akan pentingnya menjaga dan merawat bumi, Pusat Edukasi Eco Enzyme Nusantara Bali akan menjadi Bank Eco Enzyme serta wahana edukasi pengelolaan sampah utamanya sampah organik.

“Kami akan mengedukasi masyarakat, tentu mulai dari anak-anak untuk belajar bagaimana mereka agar tidak sembarangan memperlakukan sampah. Kalua sampah tidak dikelola dengan baik maka itu menjadi bencana tetapi Ketika dikelola dengan baik maka akanmenjadi berkah,” ujar Rawi Adnyani.

Adanya Pusat Edukasi Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali yang didukung penuh Yayasan Vihara Maitria mendapatkan apresiasi dari Kadis KLH Provinsi Bali, Made Teja. Ia berharap semangat menjaga lingkungan yang dilakukan Eco Enzyme Nusantara terus dikuatkan hingga seluruh Kabupaten/Kota di Bali.

Baca Juga  Kapolres Jembrana Bersama PJU Gelar Panen Sayuran Hidroponik dan Penebaran Benih Ikan Lele

“Nah ini model yang cukup bagi kami di Lingkungan Hidup yang luar biasa untuk mendorong masyarakat untuk melakukan pemilahan-pemilahan, kemudian memanfaatkan barang yang masih bisa digunakan. Kemudian merecycle ini menjadi sebuah pupuk yang sangat penting buat lingkugan. Kalui ini di semua daerah bisa dihasilkan dan dilakukan penyiraman di beberapa waduk kemudian di sumber-sumber air lainnya dan danau akan bagus sekali buat lingkungan,” ucapnya.

Wakil Ketua 2 Eco Enzyme Nusantara Pusat, Paul Iskandar juga mengapresiasi penguatan menjaga kelestarian lingkungan yang mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali. Ia berharap akan menjadi role model bagi daerah lainnya di Nusantara.

“Kita jadikan apa yang dilakukan di Bali ini sebagai model dari pengembangan kerja sama antara masyarakat, relawan Bersama pemerintah daerah. Sehingga saya harapkan kitab bisa sama-sama turun dan membuat bumi kita lebih baik,” tegasnya.

Baca Juga  Koster Buktikan Kursi Legilatif PDIP Tetap Kokoh di Bali

Ketua Panitia, AKBP (P) A.A Raka Atmaja menyampaikan dukungan dari Yayasan Maitria berupa satu ruangan skretariat lengkap, satu ruang berupa kontener untuk edukasi serta bantuan kontener untuk Bank Eco Enzyme. Saat ini Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali memiliki 14 tandong masing-masing dengan kapasitas 1.000 liter. Eco Enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti sisa makanan, buah dan sayur.

Reporter: –

Editor: –