Kapan Sebaiknya Lakukan Tes VCT?
Denpasar – Tenaga Kesehatan Klinik Catur Warga Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) Daerah Bali I Desak Made Detrich Mahayani menjelaskan, Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau disebut juga dengan Konseling dan Tes Sukarela (KTS) merupakan layanan konseling dan tes HIV yang dilakukan seseorang secara sukarela.
“Ini juga bersifat konfidentialitas (sebuah status atau keadaan dimana hal-hal tertentu menjadi tertutup bagi pihak-pihak yang tidak seharusnya memiliki akses dan meliputi semua hal yang bersifat lisan maupun tulisan mengenai suatu hal yang terjadi sebelumnya ataupun yang yang direncanakan, red) dengan tujuan mengetahui status HIV seseorang sedini mungkin,” ungkapnya kepada wacanabali.com, Selasa (30/5/2023).
Ia menjelaskan, layanan VCT dapat diakses oleh siapa saja terutama yang memiliki perilaku seksual berisiko.
“Hal berisiko misalnya seperti gonta-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom, pasangan yang positif HIV atau mengakses jarum suntik yang berisiko (tidak steril, red),” imbuhnya.
Sayangnya, tidak semua orang tahu dan menyadari dirinya memiliki risiko tertular HIV.
“Kadangkala datang sudah dengan keluhan penyakit penyerta,” tegasnya.
Detrich Mahayani menambahkan, fasilitas kesehatan mengapresiasi langkah VCT yang dilakukan oleh seseorang.
“Sangat diapresiasi apabila ada yang datang untuk tes HIV,” ucapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Relawan Yayasan Spirit Paramacitta Ni Wayan Ika Ayu Rayni menyebutkan, saat ini akses untuk layanan kesehatan bagi ODHIV (Orang dengan HIV, red) di Denpasar secara umum dapat dikategorikan baik.
“Untuk di Bali, Denpasar khususnya, layanan kesehatan yang tersedia bagi kami sudah sangat baik. Namun juga tidak memungkiri masih ada dari beberapa layanan di Bali yang terkadang masih memberikan stigma atau bahkan diskriminasi tanpa mereka sadari,” pungkasnya.
Reporter: Komang Ari
Editor: Ngurah Dibia

Tinggalkan Balasan