Denpasar – Fraksi Gerindra DPRD Bali menyoroti krisis air bersih yang dialami oleh masyarakat Nusa Penida, Klungkung yang belum bisa diatasi oleh pemerintah. Menurut mereka sampai saat ini masih banyak rumah masyarakat yang belum dialiri air bersih sehingga mereka harus membeli air bersih dari luar.

Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Gerindra I Ketut Juliarta dalam pembacaan pandangan umum Fraksi Gerindra dalam sidang Paripurna ke 18 Masa Persidangan II Tahun 2023, bertempat di kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (12/06/2023). 

Ketut Juliarta mengatakan terdapat sejumlah desa di Nusa Penida yang mengalami krisis air. Terutama desa-desa yang terletak di dekat daerah pariwisata seperti di Timur Batu, Kelumbu, serta Batu Kandik. “Pipa-pipa air sudah ada Disana. Tapi masalahnya airnya tidak ada,” ungkapnya. 

Baca Juga  Made Satria Paparkan Potensi Nusa Penida Buat PAD Klungkung

Lebih jauh, Ketut Juliarta mengatakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat Nusa Penida harus mengeluarkan uang  membeli air bersih dari luar hingga mencapai Rp 1 juta perbulan. 

“Betapa mahalnya uang yang harus dikeluarkan masyarakat hanya untuk memenuhi air bersih yang menjadi kebutuhan untuk menunjang hidup,” katanya.

Untuk itu Fraksi Gerindra mengusulkan untuk pengoptimalan pengelolaan sumber mata air yang dikelola Pemprov Bali seperti sumber mata air Guyangan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.

“Jika air mudah didapat masyarakat tentunya mereka tidak perlu lagi menebus air dengan harga mahal,” ujarnya.

Menanggapi krisis air bersih di Nusa Penida, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengatakan bahwa pihaknya tengah mengadakan pembicaraan soal adanya teknologi asal Jerman yang bisa mengubah air laut menjadi air minum dan air tawar.

Baca Juga  Jika Koalisi Berlanjut, Gerindra Badung Bakal Rebut Badung Satu

“Kalau bisa silahkan menjadi Nusa Penida sebagai pilot projek. Kita cari apapun caranya untuk mengatasi persoalan tersebut (krisis air),” kata Cok Ace.

Menurutnya krisis air di Nusa Penida adalah masalah rutin, terlebih ketika memasuki musim kemarau. Sejauh ini disana masih menggunakan tempat penampungan air hujan dan ini sangat mempengaruhi keberlangsungan masyarakat disana.

Reporter: Agus Pebriana
Editor: Ady Irawan