Wabup Kasta: Ada Warga Bayar PDAM Rp20 Juta untuk “Angin”
Klungkung – Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta saat melakukan kunjungan ke Nusa Penida beberapa waktu lalu mendapatkan aduan bahwa ada warga salah satu desa membayar tagihan air mencapai Rp20 juta, tetapi yang keluar justru angin.
“Saat saya bersama tim melakukan undangan ke Nusa Penida, saya mendapat aduan dari masyarakat tentang sulitnya air kadang hidup kadang mati. Bahkan ada yang membayar tagihan sampai 20 juta rupiah tapi yang keluar adalah angin,” ungkapnya saat ditemui di Klungkung, Selasa (13/6/23).
Dijelaskan bahwa masyarakat Nusa Penida tetap melakukan pembayaran air kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) walaupun sulit mendapatkan air.
“Ada warga yang tidak mendapatkan air tetapi tetap membayar tagihan. Ini kan sudah jelas masyarakat tetap menaati aturan yang berlaku agar airnya tidak dicabut,” tambah politisi Partai Gerindra tersebut.
Made Kasta menambahkan, bahwa pihaknya sudah melaporkan permasalahan ini pada PDAM untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Saya sudah melakukan pelaporan pada PDAM untuk masalah ini. Nanti saya akan cek lebih lanjut apakah sudah ada perbaikan atau belum, tidak enak juga kalau melapor terus,” tutup Made Kasta.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Fraksi Gerindra DPRD Bali menyoroti krisis air bersih yang dialami oleh masyarakat Nusa Penida, Klungkung yang belum bisa diatasi oleh pemerintah.
Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Gerindra I Ketut Juliarta dalam pembacaan pandangan umum Fraksi Gerindra dalam sidang Paripurna ke-18 Masa Persidangan II Tahun 2023, bertempat di kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (12/6/23).
Ketut Juliarta mengatakan terdapat sejumlah desa di Nusa Penida yang mengalami krisis air. Terutama desa-desa yang terletak di dekat daerah pariwisata seperti di Timur Batu, Kelumpu, serta Batu Kandik.
“Pipa-pipa air sudah ada di sana, tapi masalahnya airnya tidak ada,” ketusnya.
Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ady Irawan

Tinggalkan Balasan