Denpasar– Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Bali Ketut Ridet menyampaikan keberatannya prihal aturan yang melarang wisatawan mendaki di 22 gunung di Bali.

“Kalau berbicara membahas kawasan suci semua sepakat tetapi semua harus adil. Kita sepakat untuk menjaga kawasan suci semestinya masyarakat serta pelaku di bidang itu harus diajak bicara lebih dulu,” ucapnya di Denpasar Selasa, (20/6/23).

Ditambahkan bahwa ada banyak masyarakat menggantungkan hidupnya dari wisata di sekitaran gunung jika ini diteruskan bagaimana cara mereka menyambung hidup.

“Berbicara wisata ke gunung ini ada banyak pihak yang menggantungkan hidupnya, seperti para pemandu, para pedagang di sekitar sana serta agen wisata di sana mereka mau makan apa,” tanya politisi partai berlogo bintang mercy tersebut.

Baca Juga  Elemen Masyarakat Peduli Bali Pertanyakan Keseriusan Pj Gubernur Tolak Nyamuk Wolbachia

Wisata murah di era sekarang adalah wisata ke alam, jangan sampai menutup pendakian secara menyeluruh dikarenakan oknum wisatawan nyeleneh.

“Ada banyak cara untuk meminimalisir hal tersebut seperti melakukan sosialisasi serta membangun tim gabungan yang mengawasi hal tersebut jika ada rayap rumahnya jangan dibakar dong pikirkan cara lain,” sentil pentolan Partai Demokrat Bali tersebut.

Ridet memohon kepada Gubernur Bali untuk mengkaji ulang keputusan tersebut agar tidak memutus mata pencaharian warga sekitar terutama pemandu gunung

“Saya secara prinsip tidak setuju karena banyak warga menggantungkan hidup di sana. Lebih baik buat aturan tegas agar mereka kapok (wisatawan berulah, red). Kasihan mereka yang mengantungkan hidup di sana,” tutupnya.

Baca Juga  Pecah Ban, Truk Bermuatan Kayu Terbalik di Jalan Denpasar-Gilimanuk

Seperti yang diberitakan sebelumnya Gubernur Bali, I Wayan Koster kembali menegaskan sikapnya soal rencana terkait pelarangan pendakian gunung. Menurut Koster pihaknya sudah melakukan kajian komprehensif secara mendalam dan tidak tergesa-gesa.

“Sebelum saya jadi Gubernur saya sudah belajar Nangun Sat Kerthi Loka Bali, saya belajar Sat Kerthi, saya belajar tentang karakter filosofi kehidupan alam, manusia dan kebudayaan Bali. Saya sudah lama mencanangkan (pelarangan) ini,” terang Koster dalam sidang Paripurna DPRD Bali, Senin (19/6/23).

Koster mengatakan gunung adalah salah satu tempat yang digunakan oleh orang suci Bali untuk mencari inspirasi bagaimana menata Bali. Untuk itulah pihaknya ingin menjaga gunung agar taksu (kharisma), aura, dan tenget (keramat)-nya Bali.

Baca Juga  Musik Pondasi Ekonomi Kreatif Bali, Wong Aksan: Jangan Dilihat Perspektif Industrinya Saja

“Inilah yang membuat Bali ini, biar pun wilayahnya kecil tapi memiliki daya tarik sehingga orang datang Bali dari berbagai negara,” tutupnya.

Reporter: Dewa Fathur

Editor: Ngurah Dibia