Jembrana – Tahap pencoblosan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) berujung aksi protes warga yang berujung pada aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Aksi demo yang berlangsung rusuh tersebut direspons dengan pengamanan dari satuan Dalmas Polres Jembrana, hingga berakhir dengan pembubaran massa dengan gas air mata. Namun saat upaya penghadangan, sejumlah polisi mengalami cedera akibat lemparan batu dari pengunjuk rasa yang anarkis.

Demikian keseruan aksi demo dalam simulasi dan latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) digelar Polres Jembrana di halaman GOR Kresna Jvara, Dauhwaru, Jembrana, Jumat (6/10/23).

Terkait Pemilu Serentak 2024, sebanyak 536 personel Polres Jembrana akan disiagakan guna mengantisipasi gangguan keamanan selama tahapan pemilu berlangsung.

Baca Juga  Sentil Pj Gubernur Bali, Gungde: Bangkitkan SMA Bali Mandara dari "Kubur"

Sebelumnya, pantauan di lokasi, Sispamkota dimulai dengan apel kesiapan, kemudian dilakukan simulasi.

Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana, menjelaskan bahwa Sispamkota ini diadakan untuk melatih personel pengamanan dalam menghadapi potensi kerawanan yang dapat muncul selama pemilu, mulai dari tahap pendaftaran, penetapan calon hingga tahap pencoblosan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kesiapan personel dan sarana prasarana. Bersama dengan TNI dan berbagai pihak terkait serta penyelenggara pemilu, kami siap untuk menghadapi tahapan pemilu ini,” kata AKBP Juliana setelah pelaksanaan kegiatan.

Selain itu, kegiatan Sispamkota juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu yang damai dan menghindari tindakan anarkis atau gangguan keamanan. Untuk mengantisipasi hal ini, simulasi Sispamkota menjadi langkah penting.

Baca Juga  Dukung 'Green Campaign', Rudianto Sebut Media Digital Efektif Sasar Pemilih Muda

“Saya yakin masyarakat Jembrana sudah paham bagaimana menjaga situasi kamtibmas. Mari kita jaga bersama-sama,” tambahnya.

AKBP Juliana juga menekankan bahwa Pemilu 2024 adalah ajang untuk menunjukkan persaudaraan dan persatuan meskipun terdapat perbedaan pilihan dan pendapat.

“Kesiapan kami ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami dalam mempersiapkan pengamanan pemilu. Kami edukasi masyarakat bahwa perbedaan pilihan dan pendapat adalah hal yang wajar, tetapi kami akan menjaga agar Kabupaten Jembrana tetap kondusif,” harapnya.

Untuk jumlah personel yang akan disiapkan mulai dari tahap pendaftaran, penetapan, dan kampanye, sekitar 536 personel akan diterjunkan. Selain itu, pola pengamanan di TPS juga telah disiapkan, dengan bantuan linmas dan backup dari TNI.

Baca Juga  Miris, Sejumlah ABG Terlibat Aksi Pemerkosaan di Buleleng

Ketua KPU Kabupaten Jembrana, I Ketut Gde Tangkas Sudiantara, menyampaikan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak dalam menjaga integritas proses pemilihan serta berharap simulasi Sispamkota dapat memberikan dampak positif untuk keamanan dan kelancaran pemilu nanti.

“Semoga acara simulasi ini memberikan manfaat besar dalam memastikan Pemilu 2023-2024 berlangsung dengan aman dan lancar,” tutup Gde Tangkas didampingi Ketua Bawaslu Jembrana, Made Widiastra.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Wakil Bupati IGN Patriana Krisna, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jembrana juga turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut.

Reporter: Yusuf Mudatsir

Editor: Ngurah Dibia