Sampah Masalah Klasik Denpasar, Pemerintah Tak Pernah Mau Belajar
Denpasar – Munculnya polemik soal sampah seperti aksi demo warga di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu beberapa waktu lalu, seolah-olah menjadi problematika klasik di Kota Denpasar. Sejumlah kalangan menilai, Pemerintah dianggap tidak pernah mau belajar dari keberhasilan Kota-kota besar lainnya dalam pengelolaan sampah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar, Wayan Mariyana Wandhira menyebut, mengapa Pemerintah terkesan tidak mampu memberikan solusi terhadap problematika yang terjadi, mencari jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan masalah sampah yang menjadi momok bagi masyarakat di Kota Denpasar.
“Ini kan masalah-masalah klasik, terus berulang-ulang saja terjadi. Kenapa Pemerintah tidak langsung berinvestasi besar untuk pengelolaan sampah? Belajar dari kota-kota lain yang berhasil dalam mengelola sampah. Kalau bisa jangan ada lagi sistem uji coba soal sampah ini, saya melihat dari perkembangan teknologi sampah ini seharusnya bisa dijadikan sumber energi alternatif, masalahnya ini yang mereka belum mau untuk menemukan caranya,” ungkap Wandhira, dikutip Selasa (5/12/23).
Lebih lanjut ia mengatakan, jika memang Pemerintah mempunyai keinginan besar untuk belajar dari Kota-kota lain yang berhasil dalam pengelolaan sampah, ia melihat Kota Denpasar mempunyai potensi lebih baik untuk keberhasilan mengelola sampah menjadi sumber energi alternatif. Solusi tersebut bisa terwujud, apabila Pemerintah mempunyai komitmen dan kemauan yang kuat, dalam mengatasi permasalahan klasik pengelolaan sampah.
“Apakah ada komitmen dan kemauan untuk mencari solusi dari Pemerintah soal sampah ini kedepan? Saya melihat, dari kebradaan 3 TPST dan 9 TPS3R belum mampu mengatasi permasalahan yang terjadi. Jangan sekedar hanya janji-janji saja untuk menyelesaikan masalah klasik ini,” tegas Wandhira.
Selain itu, ia juga mengungkap bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) pernah mengatakan, polemik sampah ini pada Juli 2023 akan terselesaikan. Namun, faktanya hingga Desember 2023 belum ada perubahaan yang signifikan, bahkan warga sampai menggelar aksi pada 3 Desember 2023 lalu.
Reporter: Krisna Putra
Tinggalkan Balasan