Gianyar – Dr I Gusti Ngurah Anom selaku arkeolog senior berasal dari Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar menyebut awal mula dirinya terjun ke dunia arkeologi berdasar pada hobi yang membawanya keliling nusantara.

“Awal mulanya saya berdasarkan hobi, suka dengan benda berbau arsitektur kuno, kemudian melanjutkan kuliah jurusan arkeologi di UGM (Universitas Gajah Mada),” terang Ngurah Anom, mantan Dirjen Kebudayaan RI periode 1999 – 2000 ini kepada wacanabali.com di kediamannya di Desa Saba, Senin (30/10/23).

Lebih lanjut budayawan senior ini menjelaskan, setelah lulus dari UGM ia mulai berkecimpung di dunia arkeologi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

“Tahun tujuh puluh tiga saya mulai berkecimpung di dunia arkeologi, pada saat itu saya hanya sebatas pegawai honorer tapi karena hobi, saya tetap jalani dengan ikhlas,” sambung pria kelahiran 12 Agustus 1943 ini.

Baca Juga  Presiden Jokowi akan Buka Mahasabha XIII PP KMHDI

Ngurah Anom yang kini berusia 80 tahun ini menjelaskan semenjak dirinya berkecimpung di dunia arkeologi sudah banyak melakukan penelitian dan pemugaran pada situs-situs purbakala di Indonesia.

“Sudah banyak melakukan penelitian serta melakukan pemugaran di antaranya Candi Borobudur, Candi Wahana, Candi Sewu, Candi Prambanan, Masjid Agung Demak pada zaman presiden Pak Harto, saya ikut menjadi tim pemugaran Borobudur,” imbuhnya.

“Sepasang Dwarapala berhadapan di 4 penjuru mata angin adalah ciri Candi Sewu,” sambungnya.

Dalam perjalanannya banyak suka duka yang ia rasakan selama berkecimpung di dunia arkeologi. Disertasinya 500 halaman, 2 buku, mengelaborasi detil kuantifikasi metrikal dan pola geometri Candi Sewu secara arsitektural.

“Sukanya dapat ikut serta dalam penggalian situs-situs bersejarah. Sedangkan dukanya pada zaman itu kan akses jalannya sulit, jadi keperluan seperti logistik agak susah. Bahkan dulu saya sampai jalan sepanjang tiga puluh kilo untuk mencapai situs bersejarah,” tutur salah satu Tim Perumus Kongres Kebudayaan tahun 2003 ini.

Baca Juga  APK Baliho Kurang Efektif Sasar Pemilih Muda di Bali

Ia berharap agar pemerintah lebih maksimal lagi tentang pelestarian cagar budaya yang ada di Indonesia.

“Saya berharap ke depannya, agar pemerintah lebih maksimal lagi dalam melakukan pengelolaan terhadap situs budaya yang ada, karena itu sebagai prasasti yang akan dikenang dan menjadi warisan kepada anak cucu kita kelak, tetapi saya juga mengapresiasi pemerintah yang sudah melakukan pelestarian akan tetapi lebih bagus lagi jika ditingkatkan,” pungkas I Gusti Ngurah Anom.

Reporter: Dewa Fathur

Editor: Ngurah Dibia