Golkar Berpeluang Sabet Kursi Ketua DPR RI
Jakarta – Partai Golongan Karya (Golkar) kembali menunjukan eksistensinya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, ditandai dengan kenaikan perolehan suara berdasarkan hasil perhitungan suara sementara (real count) Komisi Pemilihan Umum (KPU), menempatkan Golkar diposisi kedua saat ini berdasarkan perolehan suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Minggu (3/3/24).
Berdasarkan hasil pantuan tim redaksi wacanabali.com di laman resmi KPU, data per 3 Maret 2024 pukul 11.00 WIB menunjukan, Golkar tercatat berhasil memperoleh 11.563.230 suara dengan presentase sebesar 15,05% dari 65,80% total perhitungan suara sementara yang berhasil dikumpulkan KPU di 541.655 TPS.
Sementara, PDIP masih kokoh berada di puncak hasil real count sementara KPU, dengan raihan sebesar 12.592.412 suara atau 16,39%. Melihat perkembangan perolehan suara, Golkar nampak terus menempel PDIP di puncak dengan selisih ± 1,4%, menjadi indikasi bahwa Golkar bisa saja menyalip PDIP dan merebut kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Untuk dapat diketahui, berdasarkan UU MD3 atau Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 17 Tahun 2014 mengatur tentang DPR, MPR, DPD dan DPRD disebutkan bahwa, Ketua DPR terpilih merupakan Anggota dari Partai Politik (Parpol) yang memperoleh kursi terbanyak pertama.
Artinya, walaupun Parpol bukan pemenang dalam perolehan suara, tetapi berhasil memperoleh jumlah kursi lebih tinggi berdasarkan peta persebaran wilayah, memiliki kesempatan bagi Parpol untuk menyabet posisi sebagai Ketua DPR RI. Sehingga, melihat posisi saat ini bukan tidak mungkin Golkar bisa saja merebut kursi Ketua DPR RI, dengan adanya keunggulan sebaran wilayah suara Golkar dibandingkan PDIP secara keseluruhan.
Golkar mendominasi suara terbanyak berdasarkan real count di sejumlah provinsi seperti Aceh, Banten, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua dan Riau, merupakan potensi besar bagi partai berlambang pohon beringin ini untuk menjadi “kunci” dengan sebaran suara di parlemen dan provinsi. Namun, PDIP sebagai partai dengan hasil suara terbesar tetap menjadi tantangan bagi Golkar dalam tahap distribusi kursi.
Reporter: Gung Krisna
Tinggalkan Balasan