Terdapat Ribuan Kasus Gigitan HPR, Dinkes Jembrana Menjamin Ketersediaan VAR
Jembrana – Dalam kurun waktu 7 (tujuh) bulan terakhir ditemukan ribuan kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Jembrana. Puluhan orang di antaranya digigit HPR positif rabies. Meski jumlahnya masih tergolong tinggi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jembrana menjamin ketersedian Vaksin Anti Rabies (VAR) hingga akhir tahun 2024.
Data dari Dinkes Jembrana dalam kurun waktu tujuh bulan atau periode Januari-Juli 2024, terdapat 2.683 orang yang mengalami gigitan hewan penular rabies. Dari jumlah tersebut, 79 orang di antaranya diserang atau menerima gigitan dari HPR positif rabies. Jumlah gigitan hewan penular rabies di Jembrana menunjukkan tren penurunan jika dibandingkan dengan gigitan di tahun 2023 lalu, di mana 6.231 gigitan dengan 187 orang di antaranya menerima gigitan dari hewan positif rabies.
“Jumlah kasus gigitan tergantung dari penanganan HPR, tahun ini sudah cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Baik itu jumlah gigitan HPR positif dan juga kasus positif rabies pada hewan,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/07/24)
Lanjut Ambara, meski menunjukan tren penurunan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati ketika melihat HPR dengan tingkah mencurigakan dan segera melaporkan ke petugas terkait. Jika menerima luka gigitan, segera lakukan langkah awal dan segera dibawa ke faskes terdekat untuk memperoleh layanan suntikan VAR dan SAR untuk areal risiko tinggi seperti wajah dan ujung jari. Ambara menjelaskan, langkah awal jika masyarakat yang diserang HPR bisa mencuci luka dengan sabun di air mengalir minimal 10-15 menit lamanya.
“Intinya jangan panik. Lakukan langkah penanganan awal dan dilarikan ke faskes terdekat agar mendapat penanganan sesuai SOP yang berlaku dari petugas kesehatan,” ujarnya.
Terkait ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) di Jembrana, Ambara menegaskan stok VAR di Jembrana masih aman. Dia berharap, penanganan HPR di lapangan dilakukan dengan maksimal, harus dikerjakan bersama-sama, baik dari bidang Keswan-Kesmavet hingga masyarakat. Terbukti, saat ini kasus gigitan cenderung menurun dari tahun sebelumnya, kasus positif rabies juga menunjukkan tren penurunan.
“Untuk ketersediaan stok VAR dan SAR di Jembrana aman, Bahkan untuk VAR syoknya bisa sampai akhir tahun. Kita berharap kasus tidak bertambah dan melebihi dari tahun sebelumnya, sehingga ketersediaan vaksin di kita cukup,” harap Ambara.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan