Made Satria Calon Bupati Klungkung Tak Diragukan Lagi Urusan Sosial
Klungkung – Sebelum terjun ke dunia politik calon kuat Bupati Klungkung 2024, I Made Satria, S.H didukung adiknya Ketut Leo telah menjadi teladan dalam melakukan kegiatan sosial dan itu adalah uang pribadi hingga miliaran rupiah di Nusa Penida, Klungkung Bali.
Kisah ini bermula beberapa tahun lalu ketika mereka merasa terpanggil untuk senantiasa berderma dalam pembangunan tempat suci pura dan juga membantu sesama tanpa terputus.
Membangun Pura Dengan Uang Pribadi Sejak Lama
Seperti disampaikan Jero Mangku Made Arta dalam Pembangunan Pura Dalem Sental Kangin dan Merajapati sampai melaspas, yang menelan biaya hingga lebih dari Rp 2 miliar. Pembangunan ini sebutnya menggunakan uang pribadi dan itu jauh hari sebelum Made Satria gabung dalam dunia politik.
“Ini bantuan tulus dari beliau berdua, dari sejak muda belum kawin itu. Jadi pada waktu itu beliau tidak mau di dunia politik, jadi itu keberadaan beliau di Banjar Adat Sental Kangin. Terus terang bukan karena kebetulan, sangat luar biasa, seumur saya sudah 65 tahun belum pernah ada (tokoh tokoh di Klungkung, red) seperti beliau berdua, itulah keberadaan beliau berdua di Banjar Adat Sental Kangin sampai saat ini,” ungkap Jero Mangku Made Arta di Nusa Penida Klungkung pekan lalu.
Jero Mangku Made Arta juga mengungkap, bahwasannya saudara Made Satria yakni adiknya Ketut Leo dengan latar belakangnya sebagai seorang pengusaha real estate sukses, menggunakan keahliannya dalam manajemen proyek dan menyisihkan dana pribadi keluarga untuk memastikan setiap proyek pembangunan pura berjalan lancar.
“Saya masih ingat diminta jadi Penglingsir Pemangku Puri Dalem tersebut. Itu bangunan fisik hampir menghabiskan dana Rp1,8 miliar. Belum lagi biaya untuk Pemlaspas Agung mencapai Rp700 juta. Itu uang pribadi, sepeser pun tidak ada biaya dari urunan kami,” bebernya.
Yadnya Tidak Terputus Setiap Tahun
Baru baru ini kembali Made Satria didukung adiknya dan keluarga membangun Pura Dalem Sental Kawan yang diperkirakan menghabiskan dana lebih dari Rp 1 miliar. Seperti biasa, dana itu pun bukan dari bantuan sosial (bansos) atau dana hibah dari pemerintah melainkan dana pribadi.
Kelihan Banjar Sental Kawan Made Witra menuturkan, kedermawanan keluarga Made Satria bersama adiknya Ketut Leo yang telah lama aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan daerah belum tentu bisa disaingi tokoh lain.
“Seperti pembangunan Pura Dalem Sental Kawan dibantu Pak Made Satria bersama adiknya Pak Ketut Leo, dananya miliaran lebih. Semuanya dana pribadi itu, bukan dana bansos. Kami selaku Kelian tak pernah menandatangani formulir apa dari pemerintah. Ini murni semua dana pribadi,” terang Made Witra.
Sumbangkan Tanah dan Tata Fasailitas Umum
Bukan saja membantu membangun pura, Made Satria dengan dana pribadi juga menata tempat-tempat umum. Seperti menyumbangkan tanahnya untuk akses jalan, menata sempadan pantai dan membuatkan kios-kios untuk pedagang di Cristal Bay.
Kelihan Banjar Adat Sakti I Nyoman Kirim menyebut hal senada, komitmen keluarga Made Satria membantu masyarakat seperti membangun pura dan menata tempat umum disebut-sebut tidak terputus menjadi yadnya tersendiri dari belasan tahun.
“Ya luar biasa, perjuangan terhadap desa adat termasuk untuk pura-pura. Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Made Satria yang telah memfasilitasi tempat kumuh warung-warung di Cristal Bay bisa ditata seperti sekarang. Dan ini uang pribadi, semuanya pribadi,” pungkas Nyoman Karim.
Perjuangkan Hak Aset Desa Adat dan Kontribusi Parkir
Selain itu mereka juga memperjuangkan hak-hak aset desa adat dan pelaba pura. Begitu juga membantu Desa Adat mendapatkan pemasukan dari fasilitas parkir.
Kelihan Desa Adat Sompang I Gusti
Ketut Astina Kanang mengatakan, dengan adanya pemasukan parkir, tentunya desa adat merasa sangat terbantu. Satu contoh, yaitu biaya untuk pembangunan Pura Dalem dan Pura Prajapati sekaligus Desa Adat Sompang melakukan upacara nganten linggih bulan Februari tahun 2024.
“Artinya ini adalah salah satu kontribusi Pak Made Satria bersama Pak Ketut Leo, dengan adanya tempat parkir desa adat punya pendapatan. Itu sangat bermanfaat sekali untuk pembangunan-pembangunan terutama Parahyangan dan untuk Pura. Dan dana sudah besar sekali yang kita manfaatkan untuk desa adat,” pungkasnya.
Komitmen Made Satria dan keluarganya menunjukkan bahwa dengan niat tulus dan kerja keras, kebaikan bisa berlipat ganda dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Mereka membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten sehingga bisa membantu masyarakat sekitar serta untuk kemajuan Kabupaten Klungkung.
Tinggalkan Balasan