Denpasar – Setiap tahunnya, 11 September diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Di era digital, radio memiliki tantangannya tersendiri untuk menggaet lebih banyak pendengar. Terlebih, kini platform media sosial kian menjamur dan mudah diakses.

Praktisi dan penyiar radio senior, Bisma Putra menilai radio memiliki peran yang penting dalam menjembatani informasi bagi masyarakat. Baginya yang telah puluhan tahun “mengudara”, radio masih dianggap layak eksis bahkan di tengah-tengah kemajuan teknologi sekalipun.

“Meskipun kini yang mendengarkan lebih banyak pengendara mobil. Harus diakui, radio adalah sumber informasi yang paling murah,” ujar pria yang akrab disapa Pak Bismo ini kepada Wacanabali.com, Rabu (11/9/24).

Lebih lanjut, mantan Ketua Asosiasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia (ARSSLI) Provinsi Bali ini mengatakan, diperlukan inovasi-inovasi untuk membuat radio tetap bertahan. Tak cukup inovasi, sambung Bisma, kesiapan pengelola radio secara finansial dan mental juga tidak kalah penting.

Baca Juga  Marak Pelanggaran RTH di Denpasar, Politisi Gerindra Bali Sentil Dinas PUPR

“Radio harus menjadi media yang bertanggung jawab dan penyiar-penyiar yang terlibat di dalamnya juga harus dibekali pendidikan sebelum terjun ke dunia penyiaran,” sambung pemilik Radio Megantara FM ini.

Terakhir ia berharap, ke depan radio semakin diminati oleh masyarakat. “Kita sebagai awak media harus optimis radio masih diminati,” tandas Bisma.

Reporter: Komang Ari