Waspada Penipuan Donasi Catut Nama Bupati Jembrana
Jembrana – Beragam cara digunakan para penipu guna mengelabui korbannya. Terbaru modus yang digunakan dengan berpura-pura memberikan donasi dengan mengirim bukti transfer lalu minta uang dikembalikan. Bahkan guna memuluskan aksinya, para pelaku mencatut nama Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna yang kerap disapa Ipat.
Penipuan berkedok donasi dialami oleh Panitia Penggalangan Dana Pura Rambut Sedana Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Beruntung korban tidak mengalami kerugian karena cepat menyadari aksi penipuan tersebut.
Ketua Panitia Penggalangan Dana Pura Rambut Sedana, I Dewa Sugita, membenarkan hampir menjadi korban penipuan berkedok donasi dengan mengatasnamakan Wakil Bupati Jembrana.
Menurutnya, peristiwa tersebut bermula saat dirinya menerima pesan WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal. Setelah nomor tersebut disimpan, muncul nama “I Gede Ngurah Patriana Krisna ” dengan keterangan sebagai Wakil Bupati Jembrana.
“Setelah disimpan nomor tersebut langsung menelpon, Nama penelpon yang muncul adalah Wakil Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna,”ujarnya saat dikonfirmasi awak media Kamis (24/04/25)
Lanjutnya, dalam pembicaraan tersebut orang yang menelpon mengaku sebagai Wakil Bupati Jembrana yang menyatakan berniat membrikan donasi sebesar Rp25 juta kepada pura dan organisasi terkait. Donasi menurut pelaku akan diberikan setiap lima tahun sekali.
“Selain itu pelaku juga meminta nomer rekening panitia dan mengaku akan segera mentranfer donasi tersebut melalui sekretarisnya,” imbuh Dewa Sugita
Beberapa saat kemudian, seseorang kembali menelepon Dewa Sugita, mengaku sebagai sekretaris Wakil Bupati Jembrana. Orang tersebut mengaku ditugaskan mentransfer dana dan memastikan keabsahan nomor rekening panitia. Hingga di sini, Dewa Sugita mengaku belum curiga akan aksi penipuan tersebut.
Kecurigaan Dewa Sugita, mulai timbul setelah menerima bukti transfer yang mengaku sebagai sekretaris Wakil Bupati, dalam bukti transfer senilai Rp25 juta yang dikirim pelaku mencantumkan nama dan data pura dengan benar. Namun, dikirim dari rekening pribadi, bukan dari lembaga resmi pemerintah.
“Karena slip transfer menggunakan nama pribadi saya mulai curiga, biasanya bantuan atau donasi mencantumkan lembaga resmi, ini malah rekening atas nama pribadi,” ungkapnya.
Benar saja kecurigaannya semakin menguat ketika pelaku meminta agar dana yang telah masuk ke rekening panitia dikembalikan. Pelaku berdalih terjadi kesalahan transfer atau pembagian dana, dimana untuk pura hanya 15 juta dan Rp 10 juta untuk panti asuhan.
“Atas permintaan tersebut saya bilang ke orannya kalau saya akan menghubungi langsung Bapak Wakil Bupati. Sejak itu, saya tidak meladeni mereka lagi,” jelasnya.
Atas aksi pencatutan namanya, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat. Pihaknya meminta masyarakat Jembrana untuk selalu waspada dan tidak mudah tertipu daya dengan berbagai modus penipuan.
Saya mengimbau kepada masyarakat Jembrana untuk selalu waspada, jangan mudah percaya dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Ini modus lama. Pastikan kebenarannya sebelum mengambil tindakan,” tandas Ipat.
Reporter: Dika

Tinggalkan Balasan