Denpasar – Keberadaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kerap dikhawatirkan banyak pihak termasuk dalam ranah aktivitas berkesenian khususnya seni rupa.

Namun tidak bagi Ni Made Sri Yogi Lestari, salah satu seniman Bali. Ia justru memandang optimis keberadaan AI bagi keberlangsungan seni kedepan.

“AI sih sangat membantu. Tapi emang harus saling coexist (hidup bersama, red). Pada akhirnya sama kayak seni tradisi ya kan sama seni modern asal kita tidak ego aja,” ujarnya kepada wacanabali.com saat pameran seni rupa bertajuk “Environment” di Uma Seminyak, Jumat (26/1/2024).

Kecerdasan buatan, kata Yogi Lestari lebih lanjut, mampu memperkaya proses kreatif sehingga seniman perlu beradaptasi terhadap kemajuan teknologi yang ada.

Baca Juga  Sri Yogi Lestari Dukung Rencana Program Susu dan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

“(AI, red) Nggak mengancam (seniman, red). Sekarang tergantung seniman aja,” sambungnya.

Ia mengatakan seniman dapat memanfaatkan AI sebagai mitra kreatif. Dengan algoritma canggih, seniman dapat menghasilkan karya seni yang inovatif dan unik.

AI tidak hanya memberikan alat baru untuk eksplorasi kreativitas, tetapi juga membuka pintu untuk sinergi menarik antara teknologi dan ekspresi manusia.

Sementara terkait pameran, Yogi Lestari mengatakan pameran bertajuk “Environment” itu dihadirkan oleh komunitas seniman Chitrakala dan Yayasan Sasthi Svara sebagai bentuk kekhawatiran terhadap isu lingkungan.

Yogi Lestari sebagai Founder Yayasan Sasthi Svara melalui inisiasi event Chitrakala yang dikomandoi oleh Krisna B. Simamora berupaya memberi ruang bagi perupa untuk menampilkan karya-karyanya.

Baca Juga  Cok Sawitri, Sastrawan Serba Bisa itu Kini Berpulang

Pameran juga digelar untuk menggalang donasi yang nantinya akan salurkan kepada “Malu Dong Community”, yakni sebuah komunitas yang berkonsentrasi pada isu lingkungan di Bali.

“Kita coba display (tampilkan) karya-karya dari beberapa perupa di Bali untuk nanti dibeli dan keuntungannya akan donasikan kepada komunitas “Malu Dong”,” ujarnya.

Untuk diketahui, rangkaian pembukaan pameran akan digelar hingga 28 Januari mendatang. Namun, pameran akan tetap dibuka untuk umum hingga 8 Februari 2024 berlokasi di Uma Seminyak, Bali.

Reporter: Komang Ari