Jembrana – Nasib kurang beruntung dialami oleh puluhan nelayan Pengambengan, Jembrana Bali. Ikan hasil tangkapan mereka tidak ada yang membeli. Nelayan yang berhasil ditemui di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, Jumat (30/08/24) mengaku ikan hasil tangkapannya tidak terjual. Akibatnya para nelayan memilih membuang daripada terpaksa menjual ikannya dengan harga murah.

Dahlan, salah seorang nelayan mengaku, dirinya sudah dari pulul 06.00 Wita berusaha menjual ikannya, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Karena ikannya tidak laku terjual, Dahlan mengaku terpaksa membuang sebagian ikannya.

“Dari jam enam pagi saya kerja gak ada untungnya malah rugi, ikannya ada yang saya buang gak ada yang ngambil siapa mau dikasi, saya taruh mana ikan saya,” ujarnya.

Baca Juga  Daftar Bacaleg DPD RI, Niluh Djelantik Sambangi KPU Bali

Dahlan menambahkan kalau pun ada yang beli harganya jauh dari harga biasanya, hal ini membuat para nelayan sangat dirugikan.

“Sekarang paling dibeli seribu, seribu paling. Kalau biasanya tiga ribu sampai tiga ribu lima ratus,” ungkapnya.

Dahlan berharap, kondisi ini cepat pulih kembali supaya nelayan bisa bekerja kembali.

“Harapannya sih harga kembali normal, dan ikan ada yang beli,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jemberana, I Ketut Wardana Naya yang langsung turun ke lokasi mengaku telah mencarikan solusi terhadap keluhan nelayan. Pihaknya memastikan ikan nelayan akan diserap oleh pabrik.

“Kita sudah berkoordinasi tadi dengan berbagai pihak,intinya untuk hari ini pabrik akan membeli ikan hasil tangkapan nelayan, harapannya bisa semua terbeli,” ungkapnya.

Baca Juga  Bule Rusia "Wakil Komandan WRC" segera Dideportasi

Lebih lanjut Wardana mengaku pihaknya akan berkordinasi dengan pihak pabrik melalui Dinas Perindustrian Jembrana terkait kepastian penyerapan ikan hasil tangkapan nelayan.

“Selanjutnya nelayan meminta kepastian terkait kesediaan pabrik pengolahan ikan menyerap hasil tangkapan nelayan, kami sudah berkomunikasi dengan pabrik terkait hal itu dan berkordinasi dengan Dewan dan Dinas Perindustrian,” bebernya.

Reporter: Dika

Editor: Ngurah Dibia