Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster, menyatakan dengan tegas bahwa kemandirian energi untuk Pulau Dewata tak bisa lagi sekadar wacana. Dalam nada penuh determinasi, ia menegaskan bahwa pemanfaatan energi surya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap adalah solusi konkret dan tak bisa ditawar.

“Ini bukan imbauan lagi. Ini perintah! Bali harus mandiri energi demi masa depan kita bersama,” tegas Koster saat membuka Sosialisasi Bali Mandiri Energi di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Kamis (15/5).

Menurut Koster, ketergantungan Bali terhadap pasokan listrik dari luar adalah ancaman nyata. Ia membeberkan, saat ini kebutuhan energi Bali mencapai 1.200 kWh per hari, dengan cadangan hanya 200 kWh. “Kalau ini dibiarkan, blackout seperti dulu bisa terulang. Maka saya gerakkan PLTS Atap secara masif. Ini harga mati!” ucapnya lantang.

Baca Juga  Dibayangi Blackout, Koster Bersiap Bangun PLTG 900 MW di Bali

Kebijakan ini diperkuat oleh dua regulasi strategis: Pergub No. 45/2019 tentang Energi Bersih dan Pergub No. 48/2019 tentang Energi Surya Atap. Tak hanya sekadar regulasi, Koster juga menggandeng PLN Icon Plus untuk menggarap proyek ini secara menyeluruh, mulai dari penyediaan panel hingga pemeliharaan.

Koster menutup dengan pernyataan tajam: “Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Bali tak punya batu bara, tak punya migas. Yang kita punya matahari dan tekad,” pungkasnya.

Langkah ini bukan hanya tentang energi, tapi soal kedaulatan, ekonomi hijau, dan masa depan pulau yang menjadi jantung pariwisata dunia.

Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, memastikan kesiapan penuh mendukung transformasi energi Bali. “Kami siap bantu Bali jadi pionir energi bersih di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga  Koster dan De Gajah Ngobrol Santai Jelang Rekomendasi Pusat