Mangku Pastika Ingatkan Peran Pers Sebagai Pengontrol Kekuasaan
Denpasar – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) utusan Provinsi Bali Made Mangku Pastika mengingatkan peran pers sebagai pengontrol kekuasaan.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri diskusi antara Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali dengan dirinya di gedung aula Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali, Lumintang Denpasar, Selasa (17/10/23).
“Menurut saya media menjadi kontrol terbesar bagi pemerintahan, tetapi jangan dibanding-bandingkan saya dengan yang lain karena semuanya berbeda, interest-nya beda. Kalau bagi saya kekuasaan harus dikendalikan,” tegas anggota DPD RI Komite IV yang membidangi APBN, APBD, infrastruktur, Koperasi dan UMKM ini.
Ia menambahkan bahwa untuk menghasilkan pemerintahan yang demokratis harus menerapkan efektifitas dan jangan terpaku pada ideologi tertentu.
“Jadi harus dibuka pintunya, efektifitas harus dilaksanakan jika menginginkan pemerintahan yang demokratis saya tidak terpasung ideologi, karena hal itu membuat kita bodoh,” sambungnya.t
Dijelaskan, terpasung oleh dogma maupun ideologi akan membuat pemimpin berhenti belajar.
“Makanya saya sangat menghargai kebebasan, jika manusia tidak dalam kebebasan maka selesai sudah dia menjadi manusia,” terangnya.
Menurutnya jangan sampai pers dibungkam dengan mudah oleh kekuasaan yang absolut.
“Power tends to corrupt, and absolute power corrupt absolutely” (kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang absolut cenderung korup secara absolut, red). Kalau orang ingin berkuasa absolut ya memang harus dibungkam itu (media) harus dibuat diam dengan berbagai cara seperti ditakut-takuti. Hal seperti itu tidak boleh terjadi. Pers harus hadir di tengahnya,” tutupnya.
Reporter: Dewa Fathur
Editor: Man Ady
Tinggalkan Balasan