Gibran Sosok Wapres Masa Depan, De Gadjah: Bersih, Bebas Korupsi
Denpasar – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menilai, Gibran Rakabuming merupakan sosok Wakil Presiden (Wapres) yang tepat mendampingi Prabowo Subianto, membangun Indonesia lebih baik di masa depan.
Menurut De Gadjah, sosok Gibran merupakan representatif kepemimpinan responsif yang akrab, mencerminkan kebutuhan generasi muda Indonesia saat ini. Selain itu, gaya politik demokrasi pratisipasif yang ditonjolkannya dianggap mampu mendorong anak muda aktif melalui narasi positif tentang masa depan Indonesia.
“Saya rasa Pak Prabowo sudah sangat tepat memilih sosok pendamping masa depan. Anak muda, yang terlihat bersemangat secara spontanitas (saat debat, red) saya rasa itu tidak menyalahi etika dan aturan. Yang pasti Mas Gibran itu bersih tidak ada kasus korupsi, masih bisa dibina kedepannya untuk menjadi pemimpin hebat untuk Indonesia,” ungkap De Gadjah, Sabtu (16/12/23).
Lebih lanjut ia menjelaskan, jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejauh ini sikap Gibran telah menunjukan kelayakannya menjadi seorang Cawapres, membentuk era kepemimpinan tanpa stigma dari ketahanan dan kesabarannya terhadap kritik sehingga mampu menginspirasi generasi muda lain untuk tidak antipati terhadap dunia politik tanah air.

Representasi Gibran juga telah memberikan dampak positif baginya (De Gadjah), menekankan tentang pentingnya bersikap adil dalam berfikir dengan merangkul keberagaman, menghentikan narasi kebencian dan lebih mengutamakan diskusi yang konstruktif.
“Penting untuk diingat bahwa tua itu pasti, namun dewasa belum tentu. karena negeri ini harus dipimpin oleh pemimpin yang memiliki pola pikir dewasa untuk Indonesia maju. Sekarang kembali ke masyarakat, lebih memilih pemimpin muda dengan kreativitas dan inovasi atau memilih yang beretika baik hati tapi maling? Saya rasa masyarakat Bali khususnya sudah sangat cerdas dalam menentukan,” tegas De Gadjah.
Ia berharap, kedepan masyarakat Bali pada khususnya mampu bijak dalam menentukan pilihan hati untuk kemajuan Indonesia. Jangan sampai, opini-opini negatif yang terbangun sebagai dinamika politik jelang Pemilu 2024 mempengaruhi masyarakat untuk menentukan arah kebijakan bangsa.
Reporter: Krisna Putra

Tinggalkan Balasan