Denpasar – Business Matching yang digelar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Bali, sejak 4 hingga 7 Maret mendatang suguhkan berbagai inovasi Produk Dalam Negeri (PDN).

Salah satunya, hasil penelitian Bio-Silica yang diprakarsai oleh dua orang peneliti asal Indonesia yakni Prof Johny Wahyuadi M. Soedarsono dan Dr Ahmad Maksun.

Berbeda dengan silika pada umumnya yang diperoleh dari pasir silika, Amorphous Rice Husk Bio-Silica ini dihasilkan dengan bahan dasar sekam padi. Sehingga, bahan yang digunakan lebih ramah lingkungan.

“Jadi produk kita berupa silika dengan kemurnian 99,9 persen. Silika biasanya digunakan untuk berbagai macam industri seperti cat, kosmetik dan lainnya,” ujar Ahmad Maksun kepada wacanabali.com, Senin (4/3/24).

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Tutup Bulan Bahasa Kabupaten Badung 2024

Dosen Politeknik Negeri Jakarta ini menuturkan, penelitian terkait Bio-Silica ini telah dilakoninya sejak tahun 2015 dan terus berlanjut hingga saat ini.

“Dimulai saat pembuatan disertasi saya saat melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia hingga kini,” terangnya.

Pihaknya berharap, kedepan penggunaan Bio-Silica ini dapat membantu penyediaan silika di Indonesia yang selama ini masih diimpor dari luar negeri.

Selain itu, kata dia, pengembangan terhadap produk ini harus terus dilanjutkan guna mendapatkan kegunaan Bio-Silica di sektor lainnya.

“Kalau kita sebagai peneliti, inginnya kedepan bisa digunakan sebagai solar cell dan butuh penelitian lagi,” pungkasnya.

Reporter: Komang Ari