Ada Pengerjaan Tambahan, Waktu Pembangunan Pasar Umum Negara Diperpanjang
Jembrana – Pengerjaan Pembangunan Pasar Umum Negara dipastikan molor dari jadwal kontrak yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan adanya penambahan pengerjaan pendestrian (trotoar) dan pengaspalan jalan melingkar. Sejatinya dalam kontrak kerja pembangunan selesai 17 Juli 2024, namun karena ada penambahan pengerjaan tersebut, pihak kontraktor meminta tambahan waktu hingga tanggal 31 Agustus 2024( 45 hari).
“Proyek ini memang rencananya sesuai kontrak selesai pada tanggal 17 Juli 2024, karena ada penambahan pengerjaan, pihaknya meminta penambahan waktu. Kita minta penambahan waktu sampai tanggal 30 Agustus 2024 karena ada penambahan adindum pengerjaaan,” ungkap Project Engineering Manager APG, Fendi, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (12/07/24).
Fendi menambahkan adapun penambahan pengerjaaan trotoar dan pengasapalan jalan melingkar sebenarnya tidak masuk dalam kontrak awal. Sedangkan pengasapalan jalan melingkar sebelumnya digunakan paving akan tetapi dirubah lagi menjadi aspal.
“Untuk meng-cover hal tersebut, kita perlu penambahan waktu agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar, selain itu memang tidak ada dalam kontrak awal,” imbuhnya
Disinggung capaian pembangunan Pasar Umum Negara, Fendi mengklaim progress pembangunan sudah mencapai 90 persen.
“Untuk progress gedung (fisik) sudah mencapai 90 persen dan yang 10 persen untuk menyisakan halaman, trotoar dan finising-finising luar,” ujar Fendi.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, menurutnya pihaknya sudah merancang pengerjaan pasar selesai pada bulan Juli 2024 ini, namun dari pihak kontraktor minta perpajangan selama 45 hari hingga akhir Agustus nanti.
“Mudah-mudahan pengerjaannya tepat waktu, sehingga di bulan September-Oktober nanti bapak Presiden bisa meresmikan Pasar Umum Negara,” ujarnya.
Tamba menambahkan selain sebagai transaksi jual beli antar masyarakat, Pasar Pasar Umum Negara dirancang untuk pusat kunjungan wisata.
“Kita rancang seperti itu, pasar modern tapi tidak menghilangkan ketradisionalnya, ini merupakan ikon wisata Kabupaten Jembrana,” imbuh Tamba.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan