Denpasar – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memasang target raih 10 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali dalam Pemilu 2024. Untuk dapat mencapai target tersebut konsolidasi strategi diantara pengurus partai di berbagai tingkatan sedang dijalankan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPD Gerindra Bali, I Made Muliawan saat ditemui usai diskusi bertajuk “Pejuang, Pemuda, dan Pengusaha Untuk Bali” yang diselenggarakan oleh Komunikas Baja, bertempat di Terali Resto, Minggu (26/03/2023).

“Sejauh ini kami sedang melakukan persiapan, konsolidasi juga sudah dilakukan. Fokus kita menjadi lebih baik dari Pemilu sebelumnya. Di Bali kita ingin suara kita naik dan target kita di DPRD Provinsi dapat raih 10 kursi,” terangnya.

Menurut Made Muliawan untuk mewujudkan target 10 kursi DPRD Provinsi, Partai Gerindra akan memaksimalkan mesin partai pada kabupaten/kota di Bali yang belum menyumbangkan wakilnya. Muliawan pun mengatakan bahwa tokoh-tokohnya sudah dipersiapkan.

Baca Juga  GNAP Resmi Jabat PAW DPD RI, De Gadjah: Astungkara Amanah

“Daerah yang belum ada wakil DPRD Provinsi itu seperti Denpasar, Bangli, dan Gianyar. Daerah-daerah inilah kami akan maksimalkan untuk dapat meraih target 10 kursi DPRD Provinsi,” terangnya.

Bahkan lebih jauh, untuk meraih target 10 kursi tersebut, Made Muliawan akan turun langsung bertarung dalam perebutan kursi DPRD Provinsi melalui daerah pemilih (Dapil) Denpasar dalam Pemilu 2024.

“Ya saya nanti akan naik DPRD Provinsi dari Dapil Denpasar. Sejauh ini untuk persiapan, ya kita bergerak mengalir saja. Saya ingin lakukan yang maksimal serta tulus dan ikhlas kepada masyarakat. Dan saya optimis bisa” jelasnya.

Diketahui pada Pemilu 2019, raihan kursi Gerindra di DPRD Provinsi Bali hanya berjumlah 6 kursi. Jumlah tersebut menurun dari perolehan kursi Pemilu tahun 2014 yang berjumlah 7 kursi.

Baca Juga  Sepuluh Titik Wilayah di Bali Alami Krisis Air Bersih

Tantangan Gerindra

Dikonfirmasi secara terpisah, Pengamat Politik sekaligus akademisi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) I Nyoman Subanda mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, partai Gerindra Bali akan mendapatkan dua tantangan.

“Tantangan Pertama itu, Gerindra Bali kan baru mengalami penggantian kepemimpinan dari I Bagus Putu Sukarta (Almarhum) ke Made Muliawan atau De Gajah sehingga ini membutuhkan proses transisi bagi De Gajah untuk memimpin partai,” terangnya.

Sementara tantangan kedua datang dari partai-partai pesaing seperti PDI-P, Golkar, dan Demokrat yang juga mempunyai ambisi untuk meningkatkan suara dan perolehan kursi.

“Bahkan partai-partai pesaing ini bisa juga mengambil segmen suara Gerindra,” terang Subanda.

Untuk itu menurut Subanda, ditengah persaingan yang ketat dengan partai lainya, Gerindra Bali harus menawarkan suatu (program) yang menarik dan berbeda dari partai lain kepada masyarakat sekalu pemilih.

Baca Juga  Potensi Koalisi Dengan PDIP di Pilkada, De Gadjah: Kenapa Tidak?

Disamping itu, tambah Subanda, Gerindra Bali juga harus merumuskan dan memulai untuk mengambil segmen-segmen pemilih yang memungkinkan menjadi ceruk pasar pemilih baru seperti anak muda, perempuan, serta kaum melenial.

“Jika menyasar pemilih senior (orang tua) mereka cenderung sudah punya pilihan tertentu. Jadi Gerindra harus mencari ceruk pasar pemilih baru dan pemilih yang masih mengambang,” terangnya. (wb/gus/dhy)