Denpasar – Suguhkan hasil penelitian bertajuk “Artikulasi Identitas dalam Komik Wayang Epik Mahabharata di Indonesia”, I Wayan Nuriarta berhasil meraih gelar doktornya pada Prodi Studi Doktor (S3) Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Senin (22/7/24).

Kepada Wacanabali.com, Nuriarta mengaku telah menyukai dunia visual sejak berusia empat tahun. “Dari kecil cita-cita saya ingin menjadi guru gambar. Biasanya, kalau orangtua saya datang dari sawah, saya selalu akan bercerita kepada orangtua saya melalui gambar yang saya buat,” tuturnya.

Benar saja, cita-cita di masa kanaknya itu kini membawa Nuriarta menyandang gelar “Doktor Komik” dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 atau dengan pujian.

Dalam disertasinya, pria kelahiran Tabanan ini berkonsentrasi pada komik wayang epik Mahabharata karya tiga komikus kenamaan Indonesia, yakni R.A Kosasih, Teguh Santosa, dan Gun Gun.

Bagi Nuriarta, penelitian ini tak terlepas dari posisi penting komik wayang epik Mahabharata dalam sejarah seni komik dan budaya populer di Indonesia.

“Komik merupakan arena artikulasi identitas Indonesia,” sambung Dosen ISI Denpasar ini.

Kedepan, pihaknya berharap karya yang telah dituntaskan selama kurang lebih tiga tahun ini mampu menelurkan inspirasi-inspirasi baru bagi peneliti lainnya khususnya menyoal komik dalam ranah kajian budaya.

Sementara itu, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. mengapresiasi karya milik Nuriarta.

“Biasanya komik dianggap picisan. Padahal, pesan di baliknya luar biasa,” tutupnya.

Reporter: Komang Ari