Denpasar – Bali perlu melakukan langkah-langkah serius dalam menangani persoalan krisis air.

Hal tersebut selaras dengan inisiasi Yayasan Idep Selaras Alam bersama sejumlah organisasi non-profit dan komunitas dalam menyelenggarakan Festival Air Bali di Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (30/7/24).

Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang menjadi rangkaian festival tersebut, diperoleh sejumlah hasil yang dipetakan oleh praktisi, masyarakat, maupun akademisi yang berfokus pada isu-isu lingkungan.

“Diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur, penyediaan air bersih dan teknologi tepat guna untuk wilayah khusus,” ungkap Direktur Eksekutif Yayasan Idep Selaras Alam Muchamad kepada awak media.

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan, perlunya sinergi seluruh pihak dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Bali.

Baca Juga  Respon terhadap Persoalan Lingkungan, Sejumlah NGO dan Komunitas di Bali akan Gelar Festival Air

“Kolaborasi antara stakeholder dan desa adat harus diperkuat bersama dengan revisi kebijakan untuk memastikan sinergi dan efektivitas, edukasi lingkungan melalui digitalisasi dan kegiatan anak-anak penting untuk jangka panjang,” tambahnya.

Dalam menghadapi kemajuan teknologi, sambung Alam Muchamad, edukasi lingkungan diharapkan mampu memanfaatkan dunia digital.

Hal krusial lainnya, juga diperlukan penetapan alokasi anggaran yang jelas untuk mengatasi persoalan lingkungan di tanah dewata ini.

“Edukasi lingkungan melalui digitalisasi dan kegiatan anak-anak penting untuk jangka panjang serta pemberian insentif untuk konservasi sumber daya air, penyediaan akses air bersih harus dipermudah untuk difabel dan masyarakat di wilayah terpencil. penetapan alokasi anggaran yang jelas dan penegmbangan teknologi AI diperlukan untuk pengelolaan air berkelanjutan.” tandasnya.

Baca Juga  Respon terhadap Persoalan Lingkungan, Sejumlah NGO dan Komunitas di Bali akan Gelar Festival Air

Reporter: Komang Ari