3000 lebih Siswa Jembrana Dapat Makan Siang Gratis Bergizi
Jembrana – Program makan siang gratis yang diprogramkan oleh Presiden Prabowo hari ini serentak dilaksanakan seluruh Indonesia pada Senin (06/01/25). Untuk kick off pertama, di Kabupaten Jembrana diberikan kepada 3000 lebih siswa di 15 sekolah.
Dari 15 sekolah semuanya berada di Kecamatan Negara dengan rincian 2 sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), 12 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pantauan di lapangan, untuk sekolah dasar serta taman kanak-kanak pembagian makan bergizi gratis diberikan lebih awal. Sedangkan untuk siswa SMP diberikan pada jam istirahat kedua.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba di temui disela-sela pemantauan makan bergizi gratis mengungkapkan rasa syukurnya. Karena Jembrana menjadi daerah satu-satunya di Bali yang bisa memberikan makan bergizi gratis.
“Saya merasa berbangga dari hasil verifikasi Badan Gizi Nasional (BGN), untuk Provisni Bali yang ditunjuk dan telah lulus verifikasi adalah Jembrana,” terangnya.
Lanjutnya, pelaksanaan pemberian makan bergizi gratis pertama berjalan dengan baik. Semua anak-anak di 15 sekolah sudah mendapatkan makan siang bergizi sesuai dengan rencana. Untuk satu dapur sehat bisa melayani 3000 lebih siswa.
Disinggung untuk siswa lainnya, Tamba mengaku memerlukan proses untuk membentuk dapur sehat yang mampu melayani kebutuhan penerima manfaat makan bergizi.
“Karena ini kan proses menjadi mitra kerja BGN melalui suatu proses mekanisme yang betul-betul selektif dalam artian tidak gampang, ketersediaan sumber daya manusianya gimana, kesediaan dapur bagaimana, yang paling dilihat sanggup nggak, keseriusanya yang paling dilihat,” jelas Tamba.
Sementara itu, Dandim 1617 Jembrana, Letkol Inf Mohamad Aldiansyah mengungkapkan jumlah siswa penerima manfaat di Jembrana saat ini hampir mencapai 60.000 siswa. Dengan jumlah tersebut diperlukan lebih dari 21 dapur sehat.
“Kalau kita lihat satu dapur sehat mampu melayani 3000 lebih, untuk melayani seluruh sekolah di Jembrana dengan siswa hampir 60 ribu itu kita memerlukan lebih dari 21 dapur sehat, dengan rincian tiap kecamatan ada 4 sampai 5 dapur sehat,” bebernya.
Jarak tempuh ke sekolah juga menjadi pertimbangan lokasi penematan dapur sehat. Hal ini dilakukan guna menjaga kualitas makanan yang akan diberikan kepada siswa tetap terjaga.
“Aturannya itu jarak tempuh dengan waktu 15 menit, sehingga makanan yang diterima anak-anak dalam kondisi hangat, siap dimakan dan tidak basi,” tandas Letkol Aldiansyah.
Reporter: Dika
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan